PENGUJIAN ELEKTRIS PADA TRANSFORMATOR DAYA 3 FASA 20000 V/6300 V 8 MVA

RISKA MAULIDA RAHAYU, Ma’un Budiyanto, ST., MT.

2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK ELEKTRO

Transformator adalah suatu peralatan listrik yang dapat mentransformasikan energi listrik dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain melalui kinerja satu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Suatu transformator harus dilengkapi dengan name platenya. Menurut standard EASA dan IEEE sebuah transformator pada saat commisioning (serah-terima) harus diuji terlebih dahulu spesifikasi teknis yang tertera pada name platenya. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit seputar “kaki” inti transformator. Kemudian pada winding akanterdapat tahan isolasi yang akan mempengaruhi kinerja transformator tesebut. Terkadang bahkan sering terjadi kerusakan pada tahanan isolasinya, oleh sebab itu sebelum dioperasikan trafo harus dilakukan pengecekan yang meliputi : Resistance DC, Ratio test, Insulation Polarity, Vector Group, Short Circuit dan beberapa tes yang lainnya sesuai dengan pabriknya atau bagian quality control untuk uji kelayakan (Quality Assurance : QA) yang sesuai standar nya.

The transformer is an electrical apparatus that can transform electrical energy and converts electrical energy back and forth from one level to another voltage level of performance through a magnetic coupling and is based on the principle of electromagnetic induction. A transformer must be equipped with platenya name. According to the IEEE standard EASA and a transformer at the time of commissioning (the handover) should be tested first technical specifications listed on platenya name. In general, a transformer consists of a core made of iron plated, and two coils, the primary coil and the secondary coil. The ratio of the voltage change will depend on the ratio of the number of windings in the two coils. Usually the coil is made of copper wire wrapped around the \\"legs\\" core transformer. Then the winding insulation resistance akanterdapat that will affect the performance of the transformer proficiency level. Sometimes even the frequent damage to the prisoner isolation, and therefore the transformer must be done before operation checks that include: Resistance DC, Ratio test, Insulation Polarity, Vector Group, Short Circuit and several other tests in accordance with the manufacturer or parts quality control to test the feasibility (Quality Assurance: QA) to suit his standards.

Kata Kunci : Transformator, EASA, IEEE, Resistance DC, Ratio test, Insulation Polarity, Vector Group, Short Circuit