Laporkan Masalah

PREVALENSI DAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN KAWIN BERULANG PADA SAPI POTONG DI KABUPATEN GROBOGAN

IBNU WIJANARKO, Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, S.U., M.Sc.

2014 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Kawin berulang merupakan salah satu faktor penyebab infertilitas pada ternak sapi. Kawin berulang adalah sapi betina yang memiliki siklus estrus yang normal, tetapi setelah dikawinkan 3 kali atau lebih dengan pejantan yang subur atau diinseminasi buatan dengan sperma yang bermutu tinggi tidak menjadi bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor penyebab kejadian kawin berulang pada sapi potong di kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilakukan pada 256 ternak dari 214 peternak. Kuisioner diisi dengan wawancara kepada peternak, pengamatan langsung pada ternak dan kandang peternak sapi potong di Kabupaten Grobogan. Data dari kuisioner dan pengamatan langsung disimpan dan kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian kawin berulang pada sapi potong di kabupaten Grobogan sebesar 19%. Faktor penyebab yang berasosiasi dengan kawin berulang pada sapi potong di kabupaten Grobogan adalah sapi pernah mengalami abortus (P = 0,035; OR = 8,766), jarak antara dua kelahiran (P = 0,000; OR = 7,493), mengawinkan sapi dengan cara campuran Inseminasi Buatan dan kawin alami (P = 0,023; OR = 3,807), tidak adanya tempat penampungan kotoran pada kandang (P = 0,000; OR = 3,527), pendidikan peternak tamat SD/tidak sekolah (P = 0,033; OR = 2,803), kondisi kandang yang kotor (P = 0,044; OR = 2,657), dan ketidaktahuan peternak mengenai lama estrus (P = 0,018; OR = 2,120). Kata kunci: Sapi Potong, Kawin Berulang, Penelitian, Prevalensi, Faktor Penyebab

Repeat breeding is a factor for infertility in cow. Repeat breeding is cow that had normal esterous cycle and clear estrous symptoms, but after it’s breed for 3 times or more with bull or insemination with high quality sperm the cow not pregnant. This research aims were to determine the prevalence and risk factors of repeated mating on cattle in the Grobogan District. The research was conducted on 256 cattle from 214 farmers. The questionnaire ware filled by interviewing farmers, direct observation of cattle and cattle breeders in the Grobogan District. Data from the questionnaires and direct observations were stored then processed using SPSS. The results of research showed that the prevalence of repeated breeding on cattle in Grobogan District by 19 %. Risk factors associated with repeated breeding on cattle in Grobogan District breeder were cattle have experienced abortion (P = 0.035; OR = 8.766), calving interval (P = 0.000; OR = 7,493), mating cattles by means of a mixture of artificial insemination and natural mating (P = 0.023; OR = 3.807), the absence of impurities in the shelter cage (P = 0; OR = 3.527), primary school education of farmers (P = 0.009; OR = 3.000), a dirty cage conditions (P = 0.044; OR = 2.657), and the lack of knowledge regarding the long farmers estrus (P = 0.018; OR = 2.120). Keywords: Cattle, Repeat Breeding, Research, Prevalence, Factors Causes

Kata Kunci : Sapi Potong, Kawin Berulang, Penelitian, Prevalensi, Faktor Penyebab


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.