Laporkan Masalah

KESETARAAN GENDER PENGEMUDI PEREMPUAN TRANSJAKARTA

RIFQI ADLIAN, Dr. Ambar Widaningrum, MA.

2014 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Tulisan ini menjelaskan tentang pengemudi perempuan. Pembatasan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin membuat perempuan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Berbagai tuntutan perempuan terhadap kesetaraan pekerjaan menimbulkan fenomena “pekerjaan lintas gender‟, dimana perempuan atau laki-laki bekerja di pekerjaan yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Pengemudi yang diidentikan dengan pekerjaan laki-laki dapat dilakukan oleh perempuan. Hal yang menjadi perhatian dalam pekerjaan lintas gender tersebut adalah apakah latar belakang perempuan memilih bekerja sebagai pengemudi. selain itu, ketika perempuan bekerja di pekerjaan lintas gender, menjadi pertanyaan bagaimanakah isu gender berkembang di dalam PT. BMP tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa latar belakang perempuan bekerja sebagai pengemudi transjakarta adalah dikarenakan faktor ekonomi. Kebutuhan pemenuhan hidup serta sulitnya mencari pekerjaan membuat pengemudi perempuan bekerja sebagai pengemudi transjakarta. Lingkungan sekitar pengemudi perempuan tidak mempermasalahkan pekerjaan perempuan pengemudi. Dalam pengelolaan pengemudi, perempuan sudah cukup mendapatkan kesetaraan baik dari pengemudi laki-laki maupun pengelola. Hal tersebut dapt dilihat dari keterjangkauan akses, partisipasi dalam perusahaan, komunikasi antar pegawai, dan manfaat dari pekerjaan sebagai pengemudi. Namun masih terdapat hal-hal yang dianggap kurang setara antara pengemudi perempuan dan laki-laki. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pemberian fasilitas pelatihan bagi pengemudi perempuan, pemberian fasilitas peristirahatan bagi perempuan, dan perluasan kesempatan bagi perempuan untuk bekerja sebagai pengemudi transjakarta. Kata kunci: perempuan, pengemudi, Transjakarta, latar belakang menjadi pengemudi, kesetaraan gender

This paper explained about women‟s driver. Job‟s restriction based of sex make woman difficult to get a job. It made woman‟s protest to againts work‟s equality. And then woman‟s protest made phenomenon “cross-gender‟s work”, which woman or man work in job that not suitable with their sex. Driver which identic as man‟s job can be done by woman. The thing will be attention in cross-gender‟s work is why woman‟s driver choose to work as driver in Transjakarta. Then, when woman work at transjakarta, it become a question how far gender issues evolved in PT. BMP. This paper used qualitative research by descriptive qualitative‟s method. Data collection technique used interview and observation. beside of this research, it found that the reason woman work as driver is because of their condition of economic. The difficulty finding a job made woman‟s driver work as transjakarta‟s driver. People around woman‟s driver didn‟t questioned woman‟s job. In driver‟s management, gender‟s equality has been perceived by women‟s driver not only from another driver but also from manager. That thing can be seen from ability to get access, participation in company, communication between workers, and how far that job can be advantage. However, there are still many thing that considered not equality between woman‟s and man‟s driver. This paper give suggestion that company mustprovide training and give rest facility for woman‟s driver. And then company offer more chance to woman to work as transjakarta‟s driver. Keyword: woman, driver, Transjakarta, reason to be driver, gender, equality

Kata Kunci : perempuan, pengemudi, Transjakarta, latar belakang menjadi pengemudi, kesetaraan gender


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.