PENGARUH PEMBERIAN ANTIKOAGULAN TERHADAP KEMAMPUAN REPRODUKSI NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM
NOVYAN LUSIYANA, dR.Dra. Budi Mulyaningsih,M.S., Apt
2014 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan BiomedisLatar Belakang: Nyamuk Aedes aegypti dapat dikembangbiakkan di laboratorium. Blood feeding bertujuan memberikan umpan darah pada nyamuk dewasa melalui membrane feeding menggunakan Artificial Membrane Feeding (AMF) yang diberi darah dengan antikoagulan. Antikoagulan diperkirakan dapat menurunkan kemampuan reproduksi nyamuk Ae. aegypti di laboratorium. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pemberian antikoagulan K3EDTA, heparin dan Na.sitrat pada kemampuan reproduksi nyamuk yang meliputi daya hisap, jumlah telur, daya tetas, perkembangan pradewasa dan daya tahan hidup nyamuk Ae. aegypti di laboratorium. Bahan dan Cara: Tujuh ratus dua puluh ekor nyamuk Ae. aegypti betina umur 7 hari dibagi menjadi 4 kelompok. Nyamuk Ae. aegypti pada masing-masing kelompok ditimbang berat badannya sebelum dan sesudah diberi pakan darah untuk menghitung kemampuan menghisap darah. Kelompok II, III, IV berturutturut diberi pakan darah yang mengandung antikoagulan K3EDTA, heparin dan Na.sitrat melalui AMF, sedangkan kelompok I diberi umpan darah manusialangsung selama 1 jam sebagai kelompok kontrol. Nyamuk selanjutnya dipelihara secara individual selama seminggu di dalam gelas kertas yang dibagian bawahnya diberi kapas basah da kertas saring untuk oviposisi. Telur selanjutnya dihitung dan ditetaskan dalam cawan kertas yang lain, dan dipelihara sampai menjadi nyamuk. Rerata jumlah telur, daya tetas dan perkembangan pradewasa serta daya tahan hidup nyamuk selama 30 hari paska menghisap darah dihitung untuk daya tahan hidup. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji Anova. Hasil: Daya hisap dan jumlah telur nyamuk Ae. aegypti pada kelompok heparin (1.84 mg, 53,28 butir/nyamuk) lebih baik dibandingkan kelompok K3EDTA (1.57 mg, 46.94 butir/nyamuk) dan Na.sitrat (1.72 mg, 49.9 butir/nyamuk). Daya tetas kelompok K3EDTA (99.88%) lebih singkat dibandingkan kelompok kontrol (99.49%), heparin (99.33%) dan Na.sitrat (99.12%). Perkembangan pradewasa kelompok K3EDTA lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, heparin dan Na.sitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antikoagulan (K3EDTA, heparin dan Na.sitrat) berpengaruh secara bermakna (p=0,000), tetapi daya tahan hidup tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,235) dibandingkan umpan langsung. Simpulan: Antikoagulan (K3EDTA, heparin dan Na.sitrat berpengaruh terhadap daya hisap, jumlah telur, daya tetas, dan perkembangan pradewasa, tetapi tidak berpengaruh terhadap harapan hidup dibandingkan dengan umpan langsung manusia.
Background: The mosquito Aedes aegypti can be bred in the laboratory. Blood feeding aims to provide adult mosquitoes feed on blood through a membrane feeding using Artificial Membrane Feeding (AMF) were given blood with anticoagulant. Anticoagulants are expected to decrease the reproductive capacity of Ae. aegypti in the laboratory . Objective: To determine the effect of anticoagulant K3EDTA, heparin and Na.citrat on mosquito reproduction capabilities that include feeding rate, fecundity, hatchability, pre adult development and survival rate of Ae. aegypti in the laboratory . Materials and Methods: Seven hundred and twenty two Ae. aegypti mosquitoes were divided into 4 groups. Ae. agypti mosquitoes each group was weighted before and after blood feeding to calculate the abiliti to suck blood. Group II, III, IV were fed blood that containing K3EDTA, heparin and Na.citrat anticoagulant through artificial membrane feeding, while the first group was administered with direct fed of human blood as a control group. Mosquitoes subject recently maintained in individualy for a week in papper cup for oviposisi. Eggs were calculated and hatched on the other papper cup to be seen the hatchability and pre adult development. Survival rate of mosquito had been seen in 30 days after blood feeding . The resulting data were analyzed by ANOVA test . Results: The feeding rate and fecundity of Ae. aegypti in the heparin group (1.84 mg, 53.28 grains/mosquitoes) is better than the group K3EDTA (1.57 mg, 46.94 grains/tail) and Na.citrat (1.72 mg, 49.9 grains/mosquitoes). Hatchability K3EDTA group (99.88 %) better than the control group (99.49 %), heparin (99.33 %) and Na. citrat (99.12 %). The pre adult development of K3EDTA group shorter than the control, heparin and Na. citrat. The results showed that anticoagulants (K3EDTA, heparin and Na. citrat) affect significantly (p=0.000), but survival was not significantly different (p=0.235) than the human direct feeding. Conclusion: Anticoagulants (K3EDTA , heparin and Na. citrat) affect the suction power, the number of eggs, hatchability, and pre adult development, but has no effect on life expectancy compared with direct human feeding
Kata Kunci : Antikoagulan, AMF, blood feeding, Ae. aegypti, kemampuan reproduksi