HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PENGECAPAN RASA ASIN DENGAN STATUS TEKANAN DARAH PADA LANSIA (Kajian Klinis pada Lansia Warga Panti Jompo di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul)
RAINA NURHASANAH WASITO, drg. Bernadetta Esti Chrismawaty, M. Kes., M. DSc.
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGIPengecapan rasa asin merupakan penginderaan zat garam yang diterima oleh kuncup kecap dalam rongga mulut. Fungsi pengecapan rasa asin menurun pada lansia karena proses degeneratif. Kondisi tersebut mendorong lansia untuk menambahkan lebih banyak garam untuk menguatkan rasa dan meningkatkan selera makan. Kebiasaan ini dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah. Terkait dengan kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fungsi pengecapan rasa asin dan tekanan darah. Penelitian observasional analitik ini dilakukan dengan metode cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 92 lansia dari tiga panti jompo yang berada di kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Status tekanan darah subyek diukur dengan sphygmomanometer air raksa dan fungsi pengecapan rasa asin diperiksa dengan beberapa konsentrasi larutan garam. Variabel skor pengecapan rasa asin dan status tekanan darah diuji dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara fungsi pengecapan rasa asin dan status tekanan darah (p= 0,002) dengan kekuatan sedang dan berarah positif (r= 0,324). Bedasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingginya ambang pengecapan rasa asin akan meningkatkan status tekanan darah.
Salty taste ability is the ability to sense salty substances that are received by the taste buds in the oral cavity. Salty taste ability tends to decrease in elderly because of the degenerative process. This condition leads them to add more salt to enhance the taste and increase appetite. This habit may increase blood pressure. According to that condition, this research was conducted to find out the correlation between salty taste ability and blood pressure. This obeservational analytic study was conducted using cross sectional method. Subjects of this research are 92 elderly from three elderly houses of Yogyakarta, Sleman, and Bantul City. Salty taste ability of subjects was examined using five concentration of salty solutions and blood pressure was measured by mercury sphygmomanometer. The data contains the salty taste ability score as the independent variable and blood pressure state as the dependent variable. The data then analyzed by Spearman’s Rank Correlation test. The result shows that there is a significant correlation between salty taste ability and blood pressure state (p= 0,002) with moderate strength and positive correlation (r= 0,324). Based on the result, it can be concluded that the higher salty taste ability score will raise the blood pressure state.
Kata Kunci : lansia, pengecapan rasa asin, tekanan darah, garam.