MANAJEMEN PENGOLAHAN LIMBAH SAPI PERAH PETERNAKAN SAPI PERAH UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH BALAI PENGEMBANGAN BIBIT PAKAN TERNAK DAN DIAGNOSTIK KEHEWANAN PAKEM SLEMAN
MUH FADHILLAH RIZAL, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto
2014 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANTujuan dari tugas ini adalah mengetahui metode pengelolaan limbah di peternakan sapi perah Unit Pelayanan Teknis Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Materi berupa feses ternak yang diolah menjadi pupuk, yang diambil menggunakan sekop dan diletakkan pada boks penampungan dengan bantuan gerobak. Sampel air limbah diambil dari enam kolam penampungan menggunakan ember dan disimpan pada enam botol dengan volume 1,5 liter. Metode pengambilan data melalui praktek kerja langsung, observasi, dan wawancara pegawai peternakan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 3 – 8 Maret 2014. Pengujian sampel air limbah dari enam kolam dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Feses ternak diolah menjadi pupuk kandang, yang dapat segera dimanfaatkan sebagai pupuk lahan pertanian. Limbah cair diolah melalui metode kolam penampungan dan pengendapan yang dibangun secara seri kemudian dialirkan menuju lahan umbaran peternakan. Hasil uji laboratoris menunjukkan penurunan kadar BOD5 dari 1242,31 mg/L menjadi 428,89 mg/L. Kadar COD mengalami penurunan dari 2304 mg/L menjadi 1152 mg/L, dan kadar TSS mengalami penurunan dari 640 mg/L menjadi 240 mg/L. Hasil akhir tiap parameter masih berada diatas Mutu Baku menurut PERMEN LH. Berdasarkan data yang diperoleh, disimpulkan bahwa pengolahan limbah padat peternakan sapi perah UPTD-BPBPTDK sudah cukup baik, sedang pengolahan limbah cair masih kurang baik.
The purpose of this task was to determine the method of waste management in Unit Pelayanan Teknis Daerah Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan’s dairy farming, Pakem Sleman. Material in the form of cattle feces are processed into fertilizer, which was taken using a trowel and placed in the shelter with the help of the wagon box. Samples were taken from six wastewater ponds using buckets and stored in six bottles with a volume of 1.5 liters. Methods of data collection through direct practice, observation, and interview of ranch’s employees for activity, held on March 3 to 8, 2014. Samples from six pools of waste water tested by Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Feces of cattle processed into manure, which can be utilized as farmland fertilizer. Liquid waste is processed through ponds and deposition methods are built in series and then flowed into farm land. Results of laboratory tests showed decreased levels of BOD5 of 1242.31 mg/L to 428.89 mg/L. COD levels decreased from 2304 mg/L to 1152 mg/L, and TSS levels decreased from 640 mg/L to 240 mg/L. The end result of each parameter remained above Quality Standard by PERMEN LH. Based on the data obtained, it was concluded that the solid waste processing dairy farm UPTD-BPBPTDK is good enough, while treatment of wastewater is still not good.
Kata Kunci : kolam, limbah, peternakan, pupuk