EVALUASI PENERAPAN FORMULARIUM DALAM PERESEPAN DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RSUD KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2012
Nikhen Prasasti Wulandari, Prof. Dr. Sri Suryawati, Apt.
2014 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: RSUD Kabupaten Merauke merupakan rumah sakit rujukan di daerah Papua Selatan. Pengelolaan obat di RSUD Kabupaten Merauke telah dilengkapi dengan formularium obat sebagai pedoman untuk penggunaan obat dirumah sakit disamping standar pengobatan. Namun demikian masih ditemukan resep yang tidak terlayanipenderita yang lebih baik, rumah sakit harus mempunyai suatu formularium obat. Sebanyak 13.402 resep dari 121.382 resep yang masuk ke apotek rumah sakit pada tahun 2012 tidak dapat dilayani. Dilain pihak beberapa apotek di sekitar rumah sakit sering menerima resep dari rumah sakit. Tujuan Penelitian: Mengetahui penerapan formularium dalam peresepan di instalasi rawat inap anak RSUD Kabupaten Merauke tahun 2012. Metode: Penelitian dilakukan dengan rancangan deskriptif analitik dengan menggunakan data retrospektif. Data dikumpulkan dengan observasi dokumen yang berhubungan dengan penerapan formularium di RSUD Kabupaten Merauke pada tahun 2012. Hasil Penelitian: Peresepan di Insatalasi Rawat Inap Anak RSUD Kabupaten Merauke tahun 2012 yang sesuai dengan formulariun adalah sebesar 94% - 96%. Persentase ketersediaan obat di RSUD Kabupaten Merauke sudah sangat baik, yaitu mencapai 100% dan persentase obat yang kadaluarsa adalah 0%. Persentase obat pada SPM yang terdapat pada formularium mencapai 76% dan persentase obat dengan sediaan tunggal mencapai 92%. Namun persentase kesesuaian formularium dengan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) cukup rendah, yaitu hanya 25%, persentase zat aktif yang tedapat obat generiknya hanya 58% dan persentase obat yang ditulis dengan nama generiknya hanya 52% sehingga mutu formularium RSUD Kabupaten Merauke tahun 2012 masih kurang baik. Kesimpulan: Penerapan formularium dalam peresepan di instalasi rawat inap anak sudah dilakukan dengan baik karena ketaatan peresepan terhadap fomularium sudah baik, ketersediaan obat sudah baik dan hubungan profesional antara Apoteker dan Dokter juga baik, namun mutu formularium kurang baik karena persentase kesesuaian formularium dengan DOEN masih sangat rendah dan persentase obat yang ditulis dengan nama generiknya juga masih rendah. Kata Kunci: formularium, penerapan formularium dalam peresepan, RSUD Kabupaten Merauke.
Background: Merauke District Hospital is referral hospital in South Papua area. Drug management in Merauke District Hospital has been carried out with formulary as guidance to use drug in hospital and medication standard. However, there is found unserved prescription. Hospital should have drug formulary. From total of 121,382 prescriptions, 13,402 prescriptions in the hospital were unserved. In other side, some pharmacies around the hospital often receive prescription from the hospital. Objective: to identify implementation of formulary in prescribing in child care installation Merauke District Hospital in 2012 Method: it was conducted by descriptive analytical design using retrospective data. Data was collected with documentary observation related to implementation of formulary in Merauke District Hospital in 2012. Result: prescribing in child care installation Merauke District Hospital in 2012 that comply with formulary was 94%-96%. Percentage of drug availability in Merauke District Hospital is very good (100%) with not expired drug. Percentage of drug in STG contained in formulary is 76% and percentage of single dose is 92%. However, percentage of compliance of formulary to essential medicine list is low (25%), percentage of active substance in generic drug only 58% and percentage of drug written with generic name is only 52% so quality of formulary of child care installation Merauke District Hospital in 2012 in 2012 is still less good. Conclusion: implementation of formulary in prescribing in child care installation has been done will because compliance of prescribing to formulary is food, drug availability is good and professional relationship between pharmacist and physician is good. However, quality of formulary is less good due to percentage of formulary compliance to essential medicine list is very low and percentage of drug written with its generic name is low. Keywords: formulary, implementation of formulary in prescribing, Merauke District Hospital
Kata Kunci : formularium, penerapan formularium dalam peresepan, RSUD Kabupaten Merauke