Laporkan Masalah

KAJIAN FAKTOR–FAKTOR YANG DIDUGA BERASOSIASI DENGAN RESIDU DELTAMETHRIN DALAM TUBUH BROILER DI KECAMATAN MOYUDAN DAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

DWI NAWANG WICAKSANA, drh. R. Gagak Donny Satria, M.P., M.Pd.

2014 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Insektisida merupakan materi penting dalam bidang pertanian/peternakan terutama sebagai pembasmi serangga. Deltamethrin adalah insektisida yang berpotensi membahayakan manusia dan paling banyak digunakan di Indonesia. Penggunaan insektisida khususnya deltamethrin yang tidak sesuai prosedur serta tidak diimbangi manajemen yang baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan misalnya residu pada produk pangan asal pertanian/peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor–faktor yang diduga berasosiasi dengan paparan residu deltamethrin pada broiler di Kecamatan Moyudan dan Seyegan Kabupaten Sleman. Bahan yang digunakan adalah sampel darah, hati, dan daging dari 53 ekor ayam broiler yang berasal dari 7 peternakan di Kecamatan Moyudan dan Seyegan, Kabupaten Sleman. Pengumpulan data manajemen dan faktor–faktor risiko pada masing–masing peternakan dilakukan dengan pengamatan lapangan, wawancara, dan pengisian kuisioner. Preparasi dan analisis sampel dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) di Laboratorium Farmakologi FKH UGM. Analisis bivariat Chi-square (χ²) dan relative risk (RR) digunakan untuk menentukan faktor–faktor risiko yang berperan terhadap residu deltamethrin dalam tubuh broiler. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara terpaparnya ayam broiler oleh deltamethrin dengan beberapa faktor manajemen (P<0,05). Faktor–faktor yang berperan dalam kejadian residu deltamethrin adalah dinding kandang (RR=1,9), kapasitas usaha (RR=0,512), sistem usaha (RR=0,525), penanggungjawab kebijakan peternakan (RR=0,278), pendidikan pekerja peternakan (RR=0,37), status aktivitas pekerja peternakan (RR=0,51), dan ketersediaan gudang pakan (RR=0,25). Perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan manajemen pemeliharaan yang komperehensif khususnya dalam mengurangi risiko munculnya residu deltamethrin pada produk broiler.

Insecticides are important in the field of agriculture / animal husbandry, especially in insect exermination. Deltamethrin is an insecticide that is potentially harmful to human and it is the most used insecticide in Indonesia. Insecticide misuse such as inappropriate procedure dan bad management can cause a variety of problems including residue in the food product from the farm/ranch. The aim of this study is to determine the factors associated with exposure of deltamethrin residual in broilers at the Moyudan and Seyegan district of the Sleman regency. The materials used were blood, liver, and meat samples of 53 broilers from 7 farms located at the Moyudan and Seyegan district of the Sleman regency. Collection of management data and risk factors of the respective farms were conducted by field observations, interview, and filling up questionnaires. Preparation and analysis of samples were carried out by using the High Performance Liquid Chromatography (HPLC) at the Pharmacology Laboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, Gadjah Mada University. Analysis of bivariate Chi-square (χ²) and relative risks (RR) was used to determine risk factors that contributed to deltamethrin residues in broilers. The result showed that there was significant relationship between exposure of deltamethrin and several factors of farm management (P<0.05). Factors that contributed to the incident of deltamethrin residues were enclosure wall (RR=1.9), business capacity (RR=0.512), business system (RR=0.525), person in charge of the farm policy (RR=278), educational status of farm workers (RR=0.37), activity status of farm workers (RR=0.51), and avaibility of feed storage (RR=0.25). There are should be improving comperehensive management especially to decreasing the risk of residue deltamethrin on the broiler products.

Kata Kunci : pestisida, deltamethrin, residu, broiler, manajemen


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.