ANALISIS EFEKTIFITAS RESOLUSI KONFLIK SAMPIT PADA TAHUN 2001

Frisca Alexandra, Ririn Tri Nurhayati S.IP., M.Si., M.A.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan Internasional

Tesis ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas dari resolusi konflik yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi konflik di Sampit pada tahun 2001. Resolusi konflik yang dilakukan pemerintah Indonesia sendiri terbagi kedalam dua jangkauan waktu yakni resolusi konflik jangka pendek dengan tujuan untuk menghentikan tindak kekerasan terbuka serta resolusi konflik jangka panjang dengan tujuan untuk menyelesaikan akar konflik. Melalui analisis terhadap berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, buku, jurnal hingga berita dalam media cetak, penulis berargumen bahwa resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tidaklah efektif. Resolusi konflik jangka pendek yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tidak efisien dalam proses pelaksanaannya akan tetapi resolusi konflik ini berhasil menghentikan tindakan kekerasan terbuka sehingga meskipun dalam prosesnya tidak efisien akan tetapi resolusi konflik jangka pendek ini berhasil mencapai apa yang menjadi tujuannya sehingga dapat dikatakan efektif. Sementara resolusi konflik jangka panjang, dimana pemerintah Indonesia berperan sebagai mediator sekaligus fasilitator dalam proses negosiasi damai diantara etnis Dayak dan Madura telah berhasil mencapai poin-poin kesepakatan damai. Akan tetapi poin kesepakatan damai tersebut menghasilkan win-lose solutions. Dimana etnis Dayak lebih banyak diuntungkan dalam poin-poin kesepakatan damai tersebut dibandingkan etnis Madura. Selain itu, ada pula beberapa permasalahan yang muncul pasca konflik, yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Indonesia karena bukan tidak mungkin permasalahan baru ini, berpotensi menjadi akar konflik baru dan menimbulkan konflik Sampit jilid 2. Tesis ini juga memberikan beberapa saran terhadap kekurangan dalam resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan harapan agar konflik serupa tidak terjadi lagi baik di Sampit maupun di wilayah lain di Indonesia.

This thesis aims to analyze the effectiveness of conflict resolution by the Indonesian government to resolve the conflict in Sampit in 2001. The conflict resolution that Indonesian government did itself is divided into two ranges of time, it’s short-term conflict resolution with the aim to stop violence and longterm conflict resolution with the aim to resolve the root of the conflict. Through an analysis of various studies that have been done before, books, journals to news in the print media, the author argues that the conflict resolution is done by the Indonesian government is not effective. Short-term conflict resolution conducted by the Indonesian government is not efficient in the implementation process of the resolution of this conflict but managed to stop the open violence so that even though the process is not efficient but short- term conflict resolution it achieves what it aims so that it can be effective. While the long -term conflict resolution, in which the Indonesian government as well act as a mediator and also a facilitator in the process of negotiating peace between Dayaks and Madurese have managed to reach a peace agreement points. But the point in peace agreement resulted in a win -lose solutions. Where ethnic Dayak more advantaged in the points of the peace agreement than the ethnic Madures. In addition, there are also some problems that arise post- conflict situation, which needs to get serious attention from the Indonesian government because these new issues, it’s not impossible to be potential to become the new root of the conflict and make a conflict of Sampit vol 2. This thesis also gives some suggestions to deficiencies in resolution conflict conducted by the Indonesian government in the hope that a similar conflict does not occur again in Sampit and in other parts of Indonesia.

Kata Kunci : Resolusi Konflik, Efektifitas, Akar Konflik