MAKNA SEKSUALITAS DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA HARUKI MURAKAMI; ANALISIS FEMINIS PSIKOANALISIS
Sarah Matari, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum. DEA.
2014 | Tesis | S2 SastraSeksualitas merupakan sebuah energi yang dihasilkan oleh ketidaksadaran guna melepaskan ketegangan yang dimiliki seorang individu. Seksualitas yang normal berada pada jalur yang sangat rumit dan tidak bisa diduga, di mana di dalam perkembangannya dapat terhambat sehingga menjadi seksualitas yang abnormal. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seorang individu mengalami seksualitas yang abnormal salah satunya disebabkan karena trauma masa lalu. Seksualitas di dalam novel Noruwei no Mori karya Haruki Murakami dijadikan sebagai kekuatan untuk melepaskan ketegangan-ketegangan dari masalah yang dihadapi. Ketidaksadaran dalam melakukan aktifitas seksual tersebut berubah menjadi kesadaran penuh karena dilakukan secara berulangulang. Penelitian ini menggunakan teori Feminism Psikoanalisis dari Juliet Mitchell guna melihat bagaimana makna seksualitas di dalam kehidupan seorang individu. Cara seorang individu memaknai seksualitas tersebut dipengaruhi oleh sistem kekerabatan dan membentuknya dalam memandang sexual difference. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa seksualitas digunakan oleh pengarang sebagai reaksi terhadap perubahan sosial yang terjadi di Jepang pada Pasca Perang Dunia II. Perubahan sosial tersebut menyebabkan adanya pertarungan batin yang dihadapi oleh pengarang dalam menghadapi gempuran nilai Barat terhadap nilai tradisional Jepang yang telah mengakar sejak lama. Selain itu, melalui seksualitas yang ada di dalam novel juga dapat diketahui bagaimana redefinisi makna seksualitas, seksualitas pada akhirnya dijadikan kekuatan dari kesadaran pengarang untuk menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kuasa penuh terhadap perempuan. Hal ini merupakan pengaruh dari pola keluarga tradisional Jepang. Kata kunci: seksualitas, ketidaksadaran, sistem kekerabatan, feminisme psikoanalisis.
Sexuality is an energy produced by unconscious proccess used for release the tension by an individual. The normal sexuality basically exits on the complex and unexpected path in which the development can be obstructed, so that it becomes the abnormal sexuality. One of the factors which make an individual go through abnormal sexuality is the traumatic experiences. The sexuality in Noruwei no Mori by Haruki Murakami functions as a power to release the tensions coming from the problems facing by people in the novels. The unconsciousness in doing sexual activity transformed into consciousness because it is repeatedly done. This study uses psychoanalysis feminism by Juliet Mitchell to explore the meaning of sexuality in individuals’ life. The way an individual determines the meaning of sexuality is influenced by kinship system and construct the character of an individual in seeing the sexual difference. This study finds out that the sexuality is used by the author as the reaction of social changing in Post World war II Japan. The social change causes dilemmatic problems to the author in facing the effects of westernization in Japanese Traditional values. Besides, through the sexuality in the novel, we can see that the redefinition of sexuality is used as the power from the author’s consciousness to show that man has the superiority over woman. It is influenced by traditional family system in Japan. Keywords: sexuality, unconscious, kinship system, psychoanalysis feminism.
Kata Kunci : seksualitas, ketidaksadaran, sistem kekerabatan, feminisme psikoanalisis.