PERBEDAAN PANJANG SIKLUS DAN LAMA ESTRUS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN UMUR PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) DAN SAPI SIMMENTAL-PO (SIMPO) DI YOGYAKARTA

NANTI UJARWATI, drh. Erif Maha Nugraha Setyawan, M.Sc.

2014 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Kebutuhan sapi potong untuk memenuhi konsumsi daging sapi di Indonesia selalu meningkat, untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan reproduktivitas sapi potong. Salah satu contoh sapi potong di Indonesia adalah sapi PO dan SimPO yang umur pemeliharaannya bervariasi. Sapi SimPO merupakan sapi silangan. Ditemukan masalah tentang performa reproduksi sapi silangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan panjang siklus dan lama estrus serta hubunganya dengan umur pada sapi PO dan SimPO. Penelitian dilakukan mulai 20 April 2013 sampai 25 Mei 2013 di beberapa wilayah di Yogyakarta yaitu Piyungan, Seyegan, Nanggulan dan Lendah. Sebanyak 17 ekor sampel sapi PO dan 10 ekor sampel sapi SimPO betina yang sehat dan sedang estrus digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan metode survai dan wawancara kepada peternak terkait dengan umur sapi, panjang siklus serta pengamatan langsung terhadap lama estrus. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan uji Mann Whitney digunakan untuk mengetahui perbedaan panjang siklus dan lama estrus. Uji Spearman’s rho untuk mengetahui hubungan umur dengan panjang siklus dan lama estrus. Hasil penelitian menunjukkan sapi PO memiliki panjang siklus estrus 22.06±5.96 hari dan lama estrus 28.29±12.45 jam. Sapi SimPO menunjukkan hasil panjang estrus 20.2±1.87 hari dan lama estrus 67,8±13.61 jam. Hasil yang diperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan (P<0,05) antara sapi PO dan SimPO terhadap panjang siklus estrus, tetapi ada perbedaan signifikan tentang lama estrus. SimPO memiliki lama estrus yang lebih panjang. Dan tidak ada hubungan signifikan (P>0,05) antara umur dengan panjang siklus dan lama estrus pada sapi PO maupun sapi SimPO.

The needs of beef cattle for meat consumption in Indonesia is increasing, it is necessary to attemp to improve the reproductivity of beef cattle. The example of beef cattle in Indonesia are cows PO and SimPO where maintenance with age variation. SimPO is hybrid cows. It is found a problem on cow reproductive performance hybrid. The purpose of this study is to determine difference of the length of estrous cycle, duration of estrus and the relationship with age in cows PO and SimPO. This research began on April 20, 2013 to May 25, 2013 in some pleaces of Yogyakarta special regency such as Piyungan, Seyegan, Nanggulan, and Lendah. A total of 17 samples of PO and 10 samples of PO used in this study. This study was conducted using a survey and interviews to farmers about age of cows, length of estrous cycle and direct observation of the duration of estrus. The data obtained were analyzed statistically using Mann Whitney test to determine difference the length of estrous cycle and duration of estrus in cow PO and SimPO. To determine relationship with age on cows PO and SimPO was used Spearman’s rho test. The result showed that cows PO has ranged length of estrous cycle 22.06±5.96 day and duration of estrus 28.29±12.45 hours. Cows SimPO showed the length of estrous cycle 20.2±1.87 day and duration of estrus 67,8±13.61 hours. The results obtained in this study showed that there was no significant difference (P>0,05) between cows PO and SimPO about length of estrous cycle, but there was significant difference (P<0,05) of the duration of estrus. SimPO had longer duration of estrus. There was no relationship significant (P>0,05) between age with the length of estrous cycle and duration of estrus in cows PO although SimPO.

Kata Kunci : lama estrus, siklus estrus, umur, sapi PO, sapi SimPO