INFILTRASI SEL LEKOSIT POLIMORFONUKLEAR DAN MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA EKSTRAKSI GIGI MARMUT (Cavia cobaya) SETELAH APLIKASI GEL EKSTRAK TERIPANG (sTICHOPUS NOCTIVAGUS) 75%
KIKI SAPUTRI, Drg. Tetiana Haniastuti, M. Kes, Ph.D.
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGIPencabutan gigi dapat menyebabkan terjadinya perlukaan pada daerah sekitar gigi yang dicabut. Proses penyembuhan luka terdiri atas fase inflamasi, proliferasi dan remodeling jaringan. Teripang mengandung flavonoid dan saponin yang terbukti bersifat sebagai antiinflamasi dan antibakteri pada proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak teripang (Stichopus noctivagus) konsentrasi 75% terhadap infiltrasi sel lekosit polimorfonuklear dan makrofag. Penelitian ini melibatkan 16 ekor marmut (Cavia cobaya) jantan berusia 3-4 bulan yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Ekstraksi gigi marmut dilakukan pada gigi incisivus rahang kiri bawah. Sebanyak 20 μL ekstrak teripang 75% diaplikasikan kedalam soket kelompok perlakuan, sedangkan 20 μL CMC 2% diaplikasikan kedalam soket kelompok kontrol. Marmut dikorbankan 1, 3, 7, dan 14 hari pasca pencabutan. Soket gigi kemudian dimasukkan ke dalam cetakan blok paraffin dan diwarnai menggunakan Hematoksilin Eosin yang selanjutnya dapat diamati dibawah mikroskop. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat berbedaan yang bermakna (p<0,05) jumlah sel lekosit PMN dan makrofag pasca pencabutan gigi pada kelompok yang diberi gel ekstrak teripang 75% dan kelompok yang diberi CMC 2%. Jumlah infilatrasi sel lekosit PMN dan makrofag pada kelompok perlakuan secara signifikan (p<0.05) lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol selama jangka waktu pengamatan. Disimpulkan bahwa pemberian gel ekstrak teripang konsentrasi 75% pada luka soket pasca pencabutan gigi menurunkan jumlah sel lekosit PMN dan makrofag pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. Kata kunci: penyembuhan luka setelah pencabutan, lekosit PMN, makrofag, gel ekstrak teripang
Tooth extraction causes wound formation at the site of extraction. Wound healing process consists of inflammation, proliferation and tissue remodeling phase. Sea cucumber (Stichopus noctivagus) contains flavonoid and saponin which act as an anti-inflammation and antibacterial in the healing process. This study aimed to determine the effect of 75% sea cucumber extract gel towards the infiltrations of polymorphonuclear leucocyte and macrophage cells. This study involved 16 guinea pigs (cavia cobaya) aged 3-4 months old. The subjects were randomly divided into 2 groups namely treatment and control groups. Tooth extraction was performed on the lower left incisors. Twenty microliter 75% percent sea cucumber extract gel was applied into the socket of the treatment group, while 2% carboxymethyl cellulose was applied into the socket of the control group. The guinea pigs were then decapitated on 1, 3, 7, and 14 days after the treatment. The specimens were embedded in paraffin, sectioned serially, and stained using hematoxylin eosin. Polymorphonuclear leucocytes and macrophages were observed under microscope. ANOVA showed significant differences (p<0.05) among the groups, indicating that 75% sea cucumber extract gel affected PMN leucocyte and macrophage infiltration. The number of PMN leucocyte and macrophage infiltration of the treatment group was significantly (p<0.05)less than the control group in all observation periods. In conclusion, application of 75% sea cucumber extract gel into post extraction socket wound reduce the number of PMN leucocyte and macrophage infiltration in the post extraction wound healing process. Keywords: post extraction wound healing, polymorfonuclear leucocyte, macrophage, sea cucumber extract gel
Kata Kunci : penyembuhan luka setelah pencabutan, lekosit PMN, makrofag, gel ekstrak teripang