Laporkan Masalah

PENGARUH PELABURAN TER TERHADAP PEMBENTUKAN SEL-SEL PENYUSUN KAYU SENGON YANG MENUNJUKKAN GEJALA KARAT TUMOR

HAIRI CIPTA, Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr.Sc.

2014 | Skripsi | TEKNOLOGI HASIL HUTAN

Sengon (Falcataria moluccana) adalah salah satu jenis pohon yang banyak dipilih dalam pengembangan hutan rakyat, namun tanaman sengon terancam oleh epidemi penyakit karat tumor yang disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum. Pada tanaman sengon dewasa, salah satu gejala karat tumor dapat dilihat dari tumor yang muncul pada batang utama yang akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan rawan patah. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengendalian karat tumor adalah dengan membersihkan tumor disertai pelaburan ter. Pada penelitian sebelumnya, pelaburan ter secara teratur mampu menekan pembentukan kembali tumor pada batang sengon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaburan ter dan frekuensi pelaburan ter terhadap pembentukan kembali tumor serta perubahan sifat anatomi pada sel-sel penyusun kayu sengon. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pembersihan tumor pada batang sengon. Selanjutnya dilakukan tiga macam perlakuan yaitu satu kali pelaburan ter (TA), pelaburan ter setiap 15 hari (TB) dan tanpa pelaburan ter (TC). Parameter yang harus diamati adalah kemunculan tumor dan perubahan sifat anatomi kayu yang meliputi struktur, morfologi dan proporsi tipe sel penyusun kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pelaburan ter berpengaruh terhadap pembentukan kembali tumor. Frekuensi pelaburan ter yang dilakukan secara rutin (TB) terbukti efektif menghambat pembentukan kembali tumor dibandingkan satu kali pelaburan ter (TA) dan tanpa pelaburan ter (TC). Perubahan sifat anatomi yang signifikan terjadi pada perlakuan satu kali pelaburan ter (TA) yang meliputi diameter serabut, diameter lumen serabut dan lebar jari-jari. Pengaruh karat tumor pada kayu sengon dapat diamati melalui miselia jamur pada sel serabut, terbentuknya sel jari-jari multiseriate, adanya endapan fenolik pada sel jari-jari, perubahan susunan sel parenkim longitudinal dan diameter elemen pembuluh yang lebih. Adanya kristal pada sel serabut menunjukkan bahwa serangan karat tumor tidak mengganggu transportasi air dan unsur hara di dalam batang sengon.

Sengon (Falcataria moluccana) is the one of tree that choosen in developing community forest, nevertheless sengon plantation threatened by gall rust (karat tumor) disease epidemic caused by fungi Uromycladium tepperianum. In mature sengon, gall rust symptom characterized by tumor formation on the sengon trunk which can cause inhibition of plant growth and susceptibility to breakage. One of method that can be used to control gall rust is through removing tumor as well as covering tar material on the sengon trunk. In previous study, covering tar regularly was able to inhibit tumor reformation on the sengon trunk. This study aimed to investigate the effect of covering tar treatment and frequency of this treatment on tumor reformation and wood cell constituent formation. This study was carried out through removing tumor on the sengon trunk. Next step was conducting three kinds of treatment consist of tar covering once (TA), tar covering every 15 days (TB) and without covering tar (TC). Parameters that must be observed was the tumor formation as well as the modification of the wood anatomical properties included structure, morphology and proportion of wood constituent cells. The result showed that covering tar treatment effected on the tumor reformation. Frequency of covering tar was conducted regularly (TB) can inhibited tumor reformation effectively compared to tar covering once (TB) and covering tar (TC). Significant changes of wood anatomical properties occurred on tar covering once (TA) which included fiber cells diameter, lumen fiber cells diameter and ray cells width. Effect of gall rust on wood can been observed through fungal mycelia in fiber cells, formation of multiseriate rays, phenolic deposit in ray cells, modification of longitudinal parenchyma cells arrangement and narrower vessel elements diameter. The presence of crystals in fiber cell showed that gall

Kata Kunci : anatomi kayu, karat tumor, sengon, ter, Uromycladium tepperianum


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.