Laporkan Masalah

KOLABORASI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENYELENGGARAAN LAYANAN ANGKUTAN UMUM (STUDI LAYANAN TRANS JOGJA)

NANDIA PERESTROIKA, Puguh Prasetyo Utomo, S.IP., MPA.

2014 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Trans Jogja merupakan suatu bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan swasta dalam penyelenggaraan layanan angkutan umum di Yogyakarta. Kerja sama dilakukan oleh UPTD Trans Jogja Dishubkominfo DIY dan PT. Jogja Tugu Trans. Pada pelaksanaannya, kinerja pelayanan Trans Jogja saat ini dapat dikatakan belum sesuai dengan tujuan kerja sama tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kolaborasi kerjasama pemerintah swasta antara UPTD Trans Jogja Dishubkominfo DIY dan PT. Jogja Tugu Trans dalam pengelolaan layanan Trans Jogja, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi dengan penerapan yan telah dijalankan, apakah memang desain memengaruhi implementasi yang membuat kinerja pelayanan Trans Jogja mengalami penurunan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Data diperoleh dari beberapa informan. Informan pertama yaitu pimpinan PT. Jogja Tugu Trans dan juga bawahan yang mewakilinya. Informan lain dalam penelitian ini adalah pihak UPTD Trans Jogja Dishubkominfo Provinsi DIY dan DPRD Provinsi DIY. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, sedangkan pengumpulan data sekunder dengan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kerja sama penyelenggaraan Trans Jogja yang tertuang dalam dokumen perjanjian kerja sama antara UPTD Trans Jogja Dishubkominfo DIY dan PT. Jogja Tugu Trans memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah telah mengakomodasi perlindungan atas kepentingan umum dalam poin-poin perjanjian yang dapat mengontrol operator Trans Jogja sebagai pihak swasta dari motif mengejar keuntungan berlebih. Sementara kekurangannya lebih banyak berkaitan dengan penentuan BOK yang belum mampu menjawab persoalan di lapangan. Pada sisi lain, terdapat beberapa faktor yang dapat diidentifikasi terkait desain dan implementasi kerja sama yang membuat kinerja pelayanan Trans Jogja mengalami penurunan. Faktor tersebut meliputi adanya ketidaksesuaian antara desain kerjasama dengan implementasi di lapangan, adanya perbedaan pemahaman tujuan kerja sama antara pemerintah dengan PT JTT, belum tercipta kesepakatan nyata atas besaran BOK, aspek anggaran, SDM, dan pendapatan yang diterima PT JTT.

Trans Jogja was a collaboration between the goverment and private company for public transportation service in Yogyakarta. The collaboration was carried out by UPDT Trans Jogja Dishubkominfo DIY and PT. Jogja Tugu Trans. However the implementation of this collaboration was still not fulfill the target. This research was intended to understand the implementation of the collaboration in management of Trans Jogja, and to discovered the weakness in the management system, whether the design affected the performance of Trans Jogja. This research was a descriptive-qualitative study. The data was collected from several informant. The first informant was the head of PT. Jogja Tugu Trans and the employee whose represented him. The other source of this research was from UPTD Trans Jogja Dishubkominfo DIY and DPRD DIY. Primary data was collected by interview and secondary data was collected from literature. Data analysis had been done by analysis interactive model including data collection, reduction, presentation, and conclution. This research showed that the design of collaboration between UPTD Trans Jogja Dishubkominfo DIY with PT. Jogja Tugu Trans has a benefit and a weakness. The benefit of this collaboration was a capabilty to protect the public needs from excessive profit oriented of Trans Jogja operator as a private company. Meanwhile the weakness of this collaboration was related to BOK determination wich had not been able to answer the problems at field. On the other side, some factors affected the design and the implementation of the collaboration wich can lead to degradation of Trans Jogja performance. Those factors involved discrepancy between the design and the implementation, misunderstood of the aim in this collaboration between the goverment and PT. JTT, the BOK value that had not been agreed, budget, human resources, and the revenue of PT. JTT.

Kata Kunci : Trans Jogja, Desain Kerja Sama, Kolaborasi Pemerintah Swasta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.