kadar realisme magis dalam novel perempuan poppo karya dul abdul rahman
BURHAN KADIR, Prof. Dr. Faruk, S.U.
2014 | Tesis | S2 SastraPokok masalah dalam penelitian ini adalah menghadirkan kembali mitos, magis dan tradisi dalam sebuah kesustraan indonesia modern yakni pada sebuah Novel Perempuan Poppo ditengah hiruk pikuk arus globalisasi dan paham modernitas yang semakin mewabah. Persoalan yang kemudian ditemukan pengarang menghadirkan dunia magis itu, lalu kemudian mematikannya dengan pikiranpikiran realis dan menghadirkan pikiran-pikiran modern dengan pembacaanpembacaan magis. Pengarang memposisikan tradisi dalam novel ini dengan oposisi modernitas serta oposisi lokalitas dan globalisasi dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Bugis-Makassar yang menjadi objek dalam cerita novel Perempuan Poppo (PP) ini. Untuk memecahkan masalah ini digunakan cara pandang realisme magis. Penelitian ini mengunakan teori realisme magis yang merupakan cara pandang posmodernitas untuk melihat gejala tradisi sebagai dunia magis dalam pengaruh modernitas dalam sebuah karya sastra sebagai dunia rill. Hal yang pertama yang dilakukan dengan teori ini adalah melihat kadar realisme magis dalam novel ini, pertama yakni melihat lima karakteristik realisme magis untuk menentukan kadarnya, lalu melihat relasi antar elemen itu dan menemukan fungsi struktur elemen tersebut selanjutnya adalah mementukan kadar realisme magis pada novel PP ini. Setelah kadar itu telah diidentifikasi selanjutnya adalah melihat konteks sosial dan budaya untuk melihat keberpihakan pengarang dengan dua dunia tersebut dan ide yang coba dihadirkannya dalam novel PP. Dalam novel PP ini pengarang mengakui keberadaan dunia magis dalam dunia rill namun memisahkan dua dunia tersebut dengan posisi yang saling berjauhan. Pengarang beranggapan bahwa dunia magis menganggu kehadirannya pada dunia riil. Pemisahan dunia magis dan dunia rill itu yang membuat novel ini tidak dkategorikan sebagai karya realisme magis. Harapan yang coba di hadirkan pengarang adalah masyarakat Bugis-Makassar m
The main subject of this research is to bring back the myth, magic, and tradition of contemporary Indonesian literature i.e. Perempuan Poppo novel in globalization and modernization concept that increasingly prevalent. The issue is the author presents magical world, and then turn it off with realist thoughts and presenting modern mind with magical readings. He assigns Bugis-Makassar tradition as the object of social culture context with modernity and locality opposition and globalization in this novel. To solve the problem, magical realism perspective will be used. Magical realism theory is postmodern perspective to find out the symptom of magical tradition in modernization and literary work as a real world. First, the theory has been used to measure the level of magical realism in this research. Then, figure out the relation between the elements and function of structure element to determine the level of magical realism. And finally is analyzing social and cultural context to find the author’s position with these worlds and the idea that presents in that novel Perempuan Poppo. The author realizes the magical world existence in this novel. However, he separates it with the real world and difference with each other. He assumes that the existence of magical world disturbs the real world. The separation between the magical and real world makes this novel cannot be classified as magical realism literature. He hopes to present Bugis-Makassar society as a modern society and do not bothered with the existence of magical world.
Kata Kunci : mitos, poppo, realisme, magis, modernitas, globalisasi, posmodernitas.