ANALISIS SINTAKSIS DAN SEMANTIK LEKSEM SAKE DI DALAM KALIMAT PERIBAHASA JEPANG
NADIA WIRDA UMMAH, Dr. Tatang Hariri, M.A, Ph.D.
2014 | Skripsi | SASTRA JEPANGKajian ini memanfaatkan data leksem sake yang terdapat di dalam kalimat peribahasa Jepang dalam kamus Koji Kotowaza Shinjiten (Sankou Shuppan, 1994). Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai struktur sintaksis yang dimiliki oleh leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang. Selain itu, kajian ini juga bertujuan untuk menjelaskan kandungan makna yang dimiliki leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktur sintaksis, makna semantik dengan melihat budaya masyarakat Jepang. Pendekatan struktur sintaksis digunakan untuk mengetahui peran, fungsi, dan kategori yang dimiliki leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang. Pendekatan makna semantik digunakan untuk mengetahui kandungan nilai kehidupan yang dimiliki leksem sake di dalam peribahasa Jepang. Pemahaman akan budaya masyarakat Jepang digunakan sebagai dasar penilaian kandungan makna yang dimiliki leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fungsi sintaksisleksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepangdapat menduduki lima fungsi sintaksisyaitusubjek, objek, modifikator, keterangan, dan juga predikat. Sedang secara peran sintaksis, leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang memiliki peran sintaksis sebagai sebagai penderita, terjumlah, pengenal, dikenal, pengalam, keadaan, alat , penyebab, pelaku perbuatan dan keterangan tempat. Leksem sake secara kategori sintaksis termasuk kedalam nomina yang berjenis nomina konkret dan nomina majemuk. Leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang dimaknai sebagai benda yang dijadikan sarana untuk saling lebih terbuka satu dengan yang lainnya. Selain itu, leksem sake di dalam kalimat peribahasa Jepang secara umum juga dimaknai sebagai benda yang membawa pengaruh negatif bagi kehidupan jika diminum seca ra berlebihan.
This study used the sake‟s lexemes that contained in the Japanese proverb sentence that included in Koji Kotowaza Shinjiten (Sankou Shuppan, 1994) as data. This studies aims is to describe syntactic structure of sake's lexemes in Japanese proverb sentence. Other than that, this study aims is also to explain the meaning of the content owned by sake's lexemes in Japanese Proverb sentences. This study use syntactic structure and semantic meaning methods while looking at the culture of the Japanese people. The syntactic structure methodwas used to determine syntactic role, syntactic function, and syntactic category of sake lexemes in Japanese proverbs sentence. The semantic meaning method was used to determine life value of sake lexeme in Japanese proverb sentence. An understanding of the Japanese culture was used as the basis to evaluate themeaning of sake‟slexeme in Japanese proverb sentence. The results showed that from the perspective of the syntactic function, sake‟s lexemes in Japanese proverb sentence can occupy five syntactic functions that is the subject, object, modifier, description, and also predicate. From the perspective of syntactic role, sake‟slexemes in Japanese proverb sentences have syntactic role as a patient, quantified, identifier, known, experiences, circumstances, instruments, causes, perpetrators of acts, and place information. From the perspective of syntactic categories,sake‟slexemes are included into concrete nouns and plural nouns. Sake‟slexemes in Japanese proverb sentence are defined as a tool medium tohave an open communication. But the sake‟slexemes in Japanese proverb sentence arealso generally
Kata Kunci : Peribahasa Jepang, sake, struktur sintaksis, semantik