Manajemen Brand dalam Industri Fashion Studi Kasus KLE dalam Membangun Brand Equity sebagai Brand Desainer Lokal
DECINTIA RAHMANINGRUM, Pulung Sutiosuci Perbawani, S.IP., MM.
2014 | Skripsi | Ilmu KomunikasiPergerakan desainer-desainer muda serta brand-brand lokal di Indonesia membuat sektor fashion berkontribusi paling besar dalam industri kreatif. Berawal dari sebuah event yang bernama Brightspot Market, nama dari berbagai brand-brand lokal yang menawarkan pakaian ready to wear semakin dikenal. Salah satunya adalah KLE, sebuah brand desainer lokal yang didirikan oleh Kleting Titis Wigati pada tahun 2009. Hingga saat ini, nama KLE telah dikenal oleh masyarakat luas, memiliki empat point of sales, mendapat berbagai penghargaan, aktif mengikuti berbagai acara fashion bergengsi, serta memiliki produk dengan desain unik yang berkualitas. Perkembangan tersebut dapat dikatakan sangat baik, mengingat usianya baru lima tahun sejak pertama kali didirikan. Terlebih lagi, tidak ditemukan iklan KLE pada media massa, sehingga menarik untuk diteliti bagaimana KLE, sebuah brand lokal yang baru berdiri, berkomunikasi hingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana KLE membangun brand equity-nya sebagai brand desainer lokal ? Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam membangun brand equity-nya, KLE berkomunikasi sesuai dengan latar belakang dan karakteristiknya sebagai brand desainer lokal yang baru berdiri selama lima tahun. Begitu juga dalam hal pemilihan channel serta konsepnya, KLE dipengaruhi oleh latar belakang dan karakteristiknya. Hal ini dikarenakan sistem manajemen KLE yang terpusat pada Kleting sehingga seluruh keputusan KLE berdasar pada preferensi dan selera Kleting. Dalam memilih channel serta konsep, KLE telah berangkat dari big idea yang sama yaitu bold, fleksibel, dan approachable. Secara garis besar, channel yang digunakan oleh KLE telah mengkomunikasikan pesan yang sama. Fakta bahwa KLE tidak pernah memasang iklan pada media massa namun namanya telah dikenal oleh masyarakat luas disebabkan oleh banyaknya publikasi yang didapat oleh KLE.
The movement of young designers and local brands in Indonesia has made the fashion sector contributes most in the creative industries. It started from an event called Brightspot Market, the awareness of various local brands that offers ready to wear clothes increased. One of them is KLE, a designer local brand founded by Kleting Titis Wigati in 2009. Until now, many people know and aware of KLE, it has four point of sales, had many appreciation, active;y joining many fashion events, and also has a quality product with unique designs. The brand growth very fast, considering it was only five years since it first established. Furthermore, there is no advertisement of KLE in mass media, so it is interesting to find out how KLE, a new local brand, communicate so it can known by public. Therefore, the research question is how KLE build the brand equity as a local designer brand ? Based on the analysis, it is known that when building the brand equity, KLE communicate according it background and characteristic as a local designer which is only five years since it established. And also in terms of choosing the channels and concepts, KLE influenced by it background and characteristics. This is becaused KLE management is centered in Kleting so every decision that KLE made was based on Kleting preference and taste. In terms of choosing the channels and concepts, KLE based on the big idea: bold, flexible, and approachable. In broad outline, the channels used by KLE has communicated the same message. The fact that KLE never advertise in the mass media, but the name has been known by public caused by a number of publications obtained by KLE.
Kata Kunci : manajemen brand, fashion, desainer lokal