Laporkan Masalah

Analisis Hidraulika Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan (Studi Kasus Bendungan Lempake, Kota Samarinda)

Ni Nyoman Indah P, Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc., Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Pada tanggal 28-30 Juli 1998 Kota Samarinda mengalami bencana banjir yang cukup parah dengan genangan air menggenangi Kota Samarinda setinggi 2-3 m selama 1 (satu) minggu yang mengakibatkan kerugian material dan non material serta korban jiwa. Kejadian tersebut diakibatkan oleh jebolnya tanggul Bendungan Lempake (biasanya masyarakat setempat menyebutnya sebagai Waduk Benanga) yang berada di DAS Lempake, Sungai Karang Mumus, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur. Tanggul yang jebol diakibat oleh adanya curah hujan yang cukup tinggi di daerah hulu selama beberapa jam serta kondisi bendungan yang mengalami rembesan akibat piping pada bagian tanggul bagian kanan bendungan. Tidak dapat diabaikan bahwa dimungkinkan terjadi perulangan bencana serupa di masa mendatang. Untuk mengantisipasinya, perlu dilakukan upaya-upaya mitigasi. Salah satu upaya mitigasi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan simulasi pemodelan kejadian masa lalu. Pemahaman yang diperoleh dapat dijadikan sebagai referensi dalam perencanaan tindakan dan upaya mitigasi lainnya. Simulasi pemodelan banjir 28 Juli 1998 dilakukan melalui model simulasi 1- D menggunakan software HEC-RAS versi 4.1.0. Hidrograf banjir diperoleh dengan menganalisis aspek hidrologi terkait menggunakan metode Nakayasu. Terkait dengan kendala yang dihadapi maka dalam penelitian ini diterapkan beberapa asumsi dan tetapan. Kalibrasi model dilakukan dengan simulasi berulang pada debit tetap dan nilai parameter dalam rentang tertentu. Observasi dilakukan terhadap elevasi muka air maksimum dan penelusuran banjir ke hilir. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa volume keruntuhan bendungan berpengaruh pada besarnya debit aliran banjir yang terjadi. Hasil dari penelusuran banjir menunjukkan bahwa elevasi muka air banjir maksimum pada bagian hilir bendungan paling tinggi dan semakin ke arah muara sungai elevasi muka air banjir maksimum menurun, begitu juga dengan kecepatan aliran banjir maksimum makin ke daerah muara kecepatan aliran banjir maksimum semakin kecil.

-

Kata Kunci : keruntuhan bendungan, simulasi, penelusuran banjir


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.