Konstruksi dan Ekspresi Identitas: Studi tentang Pembentukan Identitas Ke-Papua-an di -Yogyakarta

MOH RAFLI ABBAS, Miftah Adhi Ikhsanto, Mi.OP.

2014 | Tesis | S2 Politik dan Pemerintahan

Identitas merupakan sebuah konstruksi sosial. Etnisitas merupakan ekspresi dari produk masa lalu, kebangkitan asal-usul yang sama, hubungan sosial, dan kesamaan dalam nilai-nilai budaya dan ciri-ciri seperti bahasa dan agama. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dimensi sejarah tentang identitas menunjukkan bahwa identitas itu tidak pasti, tidak konstan, dan tidak kekal, tetapi kadang berubah dan dapat dibentuk atau dikonstruksi. Banyak faktor yang dapat berpengaruh dalam konstruksi identitas, seperti halnya agama, kekuasaan, politik, dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk; (1) mengetahui identitas komunitas Papua yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan melacak material konstruksi apa yang membangun Ke-Papua-an tersebut sebagai suatu realitas identitas, dan (2) untuk mengetahui bagaimana cara komunitas Papua ini mengekspresikan identitas ke-Papua-an di ruang publik beserta implikasi politik yang ditimbulkan. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan kualitatif. hasil penelitian yang lebih menekankan makna daripada generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Papua di Yogyakarta mengkonstruksikan identitas ke-Papua-annya melalui agama dan pengalaman kehidupan ber negara. Komunitas Papua di Yogyakarta sangat sering melakukan kegiatan bersifat keagamaan dan non keagamaan sebagai instrumen pembentuk identitas Ke-Papua-an di Yogyakarta. Bagi orang Papua, kegiatan keagamaan merupakan wujud dari budaya masyarakatnya. Begitu pula halnya dengan posisi masyarakat Papua terhadap negara. Konstruksi indetitas Ke-Papua-an pada awalnya dibentuk oleh agama yang juga dijadikan sebagai wujud identitas masyarakat Papua. identitas Ke-Papua-an di Yogyakarta tidak terlepas dari peran Sri Sultan HB-IX dan para sesepuh Papua sebagai aktor-aktor pembentuk identitas di Yogyakarta. Dalam proses pembentukan identitas Ke-Papua-an di Yogyakarta tentunya banyak mengalami hambatan diantara sesama orang Papua yang dalam temuan penelitian ini adanya implikasi politik yang di timbulkan di Yogyakarta. Komunitas mahasiswa Papua mengekspresikan identitas Ke-Papua-annya melalui keikutsertaan dalam berbagai acara, terutama yang berhubungan dengan pentas kebudayaan, pertandingan-pertandingan olahraga, dan acara lainnya yang mengusung kebudayaan khas Papua. Banyaknya diskriminasi yang diterima oleh masyarakat Papua di Yogyakarta seperti halnya dalam kebebasan beragama, kehidupan bermasyarakat, pelayanan publik, maupun pendidikan mengakibatkan komunitas Papua semakin merasa dibedakan. Hasil analisis dalam pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas ke-Papua-an komunitas Papua di Yogyakarta cukup kompleks karena banyak melibatkan faktor-faktor eksternal, namun juga dipengaruhi oleh faktor internal. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang dipilih sebagai lokasi untuk mengikatkan Papua kepada NKRI.

Identity is a social construction. Ethnicity is an expression of the product's past, the resurrection of the same origin, social relationships, and similarities in cultural values and characteristics such as language and religion. It further explained that the historical dimension of identity showed that identity is uncertain, it is not constant, and not eternal, but sometimes change and can be shaped or constructed. Many factors can be influential in the construction of identity, as well as religion, power, politics, and more. This research was conducted with the aim to; (1) find out the identity of the Papua community in the special region of Yogyakarta with the track construction material the identity of Papua's identity as a reality, (2) to find out how communities of Papua expressing the identity of Papua's owned in public spaces and their political implications that this may cause. This research is a study of qualitative approach. This study emphasizes the meaning rather than generalities. The results showed that the Papua community in Yogyakarta reconstruct the identity of Papua's through religion and experience the life of a country. The Papua community in Yogyakarta very often religious in nature activities and non-religious as an instrument of Shaper the identity of Papua's in Yogyakarta. For the people of Papua, religious activity is forms of cultural the people. So did with the position communities of the country. Construction of identity The Papua's at first formed by religion which is also was made as a form of the identity of the community Papua. the identity of Papua's in Yogyakarta not apart the role of the Sri Sultan Hamengku Buwono-IX and the elders of Papua as the actors forming the identity in Yogyakarta. In the process of formation the identity of Papua's in Yogyakarta of course many experience obstacles among fellow Papuans themselves. These research findings indicate the existence of political implications on the impact of identity formation process in Yogyakarta. Papuan student’s community expressing the identity of Papua's through participation in various events, especially as it relates to cultural performances, sports matches, and other events that carry the theme of culture typical of Papua. Multiple discrimination received by the people of Papua in Yogyakarta as is the case in freedom of religion, the life of society, trouble getting ID Cards, as well as education that resulted in the the Papua community increasingly feel distinguished. Analysis results discussion of this research shows that the identity construction of Papua's the Papua community in Yogyakarta very complex because it involves a lot of external factors, but it is also influenced by internal factors. Yogyakarta special region is chosen as the location for the tying Papua to the unitary State of the Republic of Indonesia.

Kata Kunci : Ethnicity, The Construction Of Identity, The expression of the Identity of Papua 's, Etnisitas, Konstruksi Identitas, Ekspresi Identitas Ke-Papua-an