PERBEDAAN STATUS GIZI (TINGGI BADAN PER UMUR DAN INDEKS MASSA BADAN PER UMUR) PADA REMAJA USIA 13-15 TAHUN DI KECAMATAN RONGKOP DAN KOTA YOGYAKARTA
MERCIA CHRYSANTI, 1. Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar belakang : Lokasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi (TB/U dan IMB/U). Kecamatan Rongkop dan Kota Yogyakarta adalah dua tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki perbedaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan status gizi (TB/U dan IMB/U) pada remaja 13-15 tahun di Kecamatan Rongkop dan Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek yang digunakan adalah remaja usia 13-15 tahun yang berjumlah 166 subjek dari Kecamatan Rongkop (97 subjek) dan Kota Yogyakarta (69 subjek). Penilaian status gizi menggunakan pengukuran antropometri yaitu TB/U dan IMB/U lalu dikategorikan dengan pengklasifikasian zscore oleh WHO 2007. Normalitas data diuji dengan Kolmogorov-Smirnof, unpaired t-test untuk membandingkan TB dan IMB antar dua lokasi per kelompok umur dan jenis kelamin, dan chi-squared untuk membandingkan status gizi (TB/U dan IMB/U) pada kedua lokasi. Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam uji statistik untuk TB dan IMB antara Kecamatan Rongkop dan Kota Yogyakarta, frekuensi stunting lebih banyak pada kelompok subjek di Kecamatan Rongkop (19.59 %) sedangkan di Kota Yogyakarta (8.7 %), dan frekuensi overweight lebih banyak pada kelompok subjek di Kota Yogyakarta (18.84 %) sedangkan di Kecamatan Rongkop (10.31 %). Kesimpulan : Terdapat perbedaan status gizi (TB/U dan IMB/U) antara Kecamatan Rongkop dan Kota Yogyakarta tetapi tidak signifikan dengan uji statistik.
Background : Location is one of the factors that contributes to nutritional status (height-for-age and BMI-for-age). Rongkop sub-district and Yogyakarta city are two different locations in Daerah Istimewa Yogyakarta may have differences in factors that may affect on nutritional status. Objective : To study the differences on nutritional status of adolescents aged 13-15 years old in Rongkop sub-district and Yogyakarta City. Method : Descriptive analytic research is conducted in this study with cross sectional approach. The subjects are adolescents aged 13-15 years old with total of 166 subjects from Rongkop (97 subjects) and Yogyakarta City (69 subjects). Nutritional statuses are assessed with anthropometric measurements (height and BMI) and then categorized by age and gender with the WHO 2007 refference. Normality of the data was tested with Kolmogorov-Smirnof, unpaired t-test was used to compare height and BMI per group, and chi-squared to compare the nutritional status in the two locations. Result : There are no significant differences statistically in height and BMI between the two locations, stunting is seen more in Rongkop (19.59 %) while in Yogyakarta (8.7 %), and overweight is seen more in group Yogyakarta (18.84 %) while in Rongkop (10.31 %). Conclusion : There are differences nutritional status (height-for-age and BMI-for-age) between Rongkop subdistrict and Yogyakarta City but not significant statistically.
Kata Kunci : status gizi-tinggi badan-IMB-remaja