TAHANAN LATERAL SAMBUNGAN KAYU SENGON LVL (LAMINATED VENEER LUMBER) DENGAN PASAK BAMBU PETUNG

SEPTIAN HARIADI, Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Sambungan kayu biasanya menggunakan baut atau paku sebagai alat sambung. Namun demikian, penggunaan bahan logam memiliki dampak yang kurang baik seperti dalam proses pembuatan menghasilkan polusi, serta merupakan bahan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan kondisi ini, maka penggunaan alat sambung dari bahan alami seperti bambu menjadi pilihan berikutnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai sifat fisis dan mekanis bambu memiliki kekuatan tinggi, sehingga bambu memiliki potensi besar untuk menjadi alat sambung pengganti baut dan paku. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisis kayu Sengon LVL antara lain, uji kuat tumpu, kadar air, dan kerapatan. Sementara untuk sifat mekanis bambu Petung sebagai alat sambung berupa uji tekan parsial tegak lurus serat dan uji lentur alat sambung. Pada pengujian sambungan dilakukan dengan dua sudut yaitu sambungan sejajar serat dengan variasi diameter 10, 12 dan 16 mm, sementara untuk sambungan tegak lurus serat hanya dengan diameter 16 mm. Hasil pengujian juga akan dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan persamaan EYM dan SNI 2005. Dari hasil pengujian diperoleh sifat kayu Sengon LVL yaitu kerapatan 0,34; kadar air 15,03%, kuat tumpu 0o dan 90o secara berurutan 24,67 MPa dan 9 MPa. Untuk sifat bambu Petung yaitu tegangan parsial 90o senilai 14,875 MPa dan modulus of rupture sebesar 131,19 MPa. Hasil pengujian sambungan sejajar serat menunjukkan semakin besar diameter maka kekuatannya semakin tinggi, yaitu diameter 10, 12 dan 16 mm nilai maksimumnya sebesar 12,739 kN; 15,606 kN dan 24,44 kN. Untuk nilai kekakuan mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan dimensi diameternya. Perhitungan kekuatan sambungan berdasarkan SNI dan EYM menunjukkan kekuatan sambungan hasil eksperimen pada kondisi elastik berada di atas nilai SNI dan EYM elastis dan berada di bawah EYM plastis. Hubungan antara diameter dengan momen leleh diperoleh persamaan sebagai berikut My = 0,6 x d 3,9

Wood connections are usually using bolts or nails. However, the use of metal materials have an unfavorable impact as in the manufacturing process produces pollution, as well as a non-renewable materials. Under these conditions, the use of connections made from natural materials such as bamboo being the next option. Based on previous research on the physical and mechanical properties of bamboo that have high strength, so the bamboo has a great potential to be a connecting tool to substitute bolts and nails. In this research, the testing of physical properties for Sengon wood LVL such as strength embedment test, moisture content, and density. While for the mechanical properties of Petung bamboo as a connecting form of fiber partial perpendicular compression test and connecting tool bending test. On testing the connection is done with two angles which have fiber parallel connections with the variations of the diameter of 10, 12 and 16 mm, while for the connections which is perpendicular to the fiber only have diameter of 16 mm. The test results will also compared with the calculation based on the EYM and ISO equations on 2005. From the test results obtained properties of the density Sengon wood LVL that is density 0.34, moisture content 15.03%, embedment strength 0o and 90o respectively 24.67 MPa and 9 MPa. For the Petung bamboo properties that is partial stress 90o worth of 14.875 MPa and modulus of rupture worth of 131,19 MPa. Fiber parallel connection test results showed that the greater of the diameter means the higher of the strength, the diameter of 10, 12 and 16 mm have the maximum value of 12.739 kN; 15.606 kN and 24.44 kN. For stiffness and ductility values also increased proportional to the increasing in diameter dimension. Connections strength calculation based on SNI and EYM showed the strength connection from the experimental results the on elastic conditions are above the value of SNI and EYM elastic under the EYM plastic. The relationship between the dowel diameter and bending yield moment is obtained as follows My=0.6 xd 3,9

Kata Kunci : sengon LVL, bambu Petung, pasak, tahanan lateral, sengon LVL, Petung bamboo, dowel, lateral resistance