STUDI MINERAL BERAT DALAM ENDAPAN PASIR KUARSA DI DAERAH SINGKAWANG DAN SEKITARNYA, PROPINSI KALIMANTAN BARAT
NUR ROCHMAN NABAWI, Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc.
2013 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGIPenelitian ini mempelajari komposisi mineral berat yang terkandung di dalam endapan placer pasir kuarsa di daerah Singkawang dan sekitarnya, Propinsi Kalimantan Barat. Conto pasir kuarsa yang diteliti berjumlah 10 buah yang diambil dari 6 lokasi yang berbeda, yaitu lembah Sungai Mempawah, Pantai Pasir Panjang, daerah tenggara kota Sambas, Sungai Bengkayang, daerah Monterado dan daerah selatan kota Singkawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi keterdapatan mineral berat ekonomis dalam endapan placer yang ada di daerah Propinsi Kalimantan Barat. Selain itu hasil penelitian juga dipakai untuk menginterpretasi hubungan antara kondisi geologi daerah sekitar conto pasir kuarsa dengan asosiasi mineraloginya, serta untuk mengetahui mode angkutan sedimen pasir kuarsa yang berpengaruh pada karakter butir sedimen. Analisis yang dilakukan meliputi penyiapan conto pasir kuarsa, splitting, sieving, pemisahan mineral berat dengan pendulangan, pemisahan magnetik, analisis mikroskopik dan analisis XRD. Hasil penelitian menunjukkan variasi (jenis) mineral berat dan kelimpahan yang berbeda antara satu lokasi penelitian dengan lokasi yang lainnya. Daerah lembah Sungai Mempawah memiliki asosiasi mineral berat berupa zirkon, magnetit, rutil, hematit, pirit, goethit, topas, kasiterit, epidot, aegirin, axinit, alanit dan staurolit. Daerah Monterado memiliki asosiasi mineral berat zirkon, rutil, ilmenit, topas, kalkopirit, goethit, epidot, aegirin, staurolit, pirit, hematit, axinit, sfen, hornblenda, kasiterit dan magnetit. Daerah Mempawah dan Monterado memiliki asosiasi mineral zirkon dalam jumlah cukup besar dimungkinkan karena memiliki batuan sumber berupa batolit Singkawang. Daerah Pantai Pasir Panjang memiliki asosiasi mineral berat rutil, topas, epidot, monasit, alanit, hornblenda dan zirkon. Mineral-mineral berat tersebut dijumpai dalam jumlah yang sangat sedikit, hal ini dimungkinkan karena dipengaruhi oleh aktivitas gelombang air laut. Daerah tenggara kota Sambas memiliki asosiasi mineral berat berupa rutil, topas, magnetit, zirkon, aegirin, monasit, kasiterit, epidot, staurolit, hematit, pirit, alanit, molibdenit dan kalkopirit. Daerah Sungai Bengkayang memiliki asosiasi mineral berat hematit, rutil, kasiterit, ilmenit, magnetit, axinit, zirkon, goethite, topas, epidot, pirit, hornblenda, staurolit dan aegirin. Daerah Bengkayang dijumpai kandungan mineral kasiterit dalam jumlah yang cukup besar, hal tersebut dimungkinkan karena adanya batuan sumber lain yang menjadi provenance dari endapan pasir kuarsa berupa batuan granitik tipe S. Sedangkan di daerah selatan kota Singkawang tidak dijumpai kandungan mineral berat. Perbedaan kandungan asosiasi mineral berat antar lokasi penelitian dipengaruhi oleh batuan sumber dan lingkungan pengendapan. Secara umum mekanisme proses sedimentasi yang menghasilkan endapan pasir kuarsa di daerah penelitian terjadi secara bedload, baik secara traksi, saltasi maupun rolling.
This research investigates the composition of heavy minerals in the sedimentary placer deposits of quartz sand from Singkawang and surrounding areas, West Kalimantan Province. Quartz sand samples being investigated consist of ten (10) samples collected from six (6) different locations. These sites at Mempawah river valley, Pasir Panjang beach, southeast of Sambas, Bengkayang river, Monterado district, and south of Singkawang city. This study aims to evaluate the potency of economic heavy minerals contained within quartz sand deposits that exist in West Kalimantan. In addition, result of study are also used interpret the relationship between geological conditions of surrounding area with quartz sand mineralogy associations, and to investigate the geological processes (transportation mode) that affect on sedimentary grain characteristics. Analysis consists the preparation samples of quartz sand, splitting, sieving, heavy mineral separation by panning, magnetic separation, microscopic analysis and XRD analysis. The results shows variations (species) of heavy minerals and their abundance which are different from one study site to another location. Mempawah river valley shows the presence of zircon, magnetite, rutile, hematite, pyrite, goethite, topaz, cassiterite, epidote, aegirine, axinite, allanite and staurolite. Monterado district shows the presence of zircon, rutile, ilmenite, topaz, chalcopyrite, goethite, epidote, aegirine, staurolite, pyrite, hematite, axinite, sphene, hornblende, cassiterite and magnetite. Mempawah and Monterado district have zircon mineral associations in large enough quantities is possible because it has a source rock from Singkawang Batholith. Pasir Panjang beach shows the presence of rutile, topaz, epidote, monazite, allanite, hornblende and zircon. Heavy minerals are present in very small quantities because it is influenced by the seawater wave activity. Southeast of Sambas shows the presence of rutile, topaz, magnetite, zircon, aegirine, monazite, cassiterite, epidote, staurolite, hematite, pyrite, allanite, molybdenite and chalcopyrite. Bengkayang river shows the presence of hematite, rutile, cassiterite, ilmenite, magnetite, axinite, zircon, goethite, topaz, epidote, pyrite, hornblende, staurolite and aegirine. Cassiterite found in large enough quantities from Bengkayang because of other source rocks into sedimentary provenance of granitic rocks S type. Area south of Singkawang city does not contain any heavy mineral. The differences on the variation and abundance of heavy minerals are influenced by the source rock and depositional environment.The mechanism of sedimentation processes that produced quartz sand deposits in the study area consist of bedload transportation (traction, rolling and saltation).
Kata Kunci : mineral berat, endapan letakan (placer), pasir kuarsa, Kalimantan Barat.