PEMECAHAN EMULSI DENGAN METODE PENGGARAMAN PADA SLUDGE HEAVY PHASE

VINDIANA SEPTRI ARYUNINGTYAS, Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si.

2014 | Skripsi | KIMIA

Telah dilakukan penelitian pemecahan emulsi dengan metode penggaraman pada sludge heavy phase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan peran NaCl dalam mengubah kestabilan emulsi, menentukan Konsentrasi Kritis Misel (KKM), dan melakukan optimasi jumlah NaCl (% b/b) dengan menentukan jumlah minyak sawit yang dapat dipisahkan. Pemisahan minyak yang terdapat dalam sludge heavy phase dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana. Daya Hantar Listrik (DHL) diukur untuk menentukan KKM. Sifat kimia dan fisika minyak yang dipisahkan dianalisis kualitasnya yang meliputi Asam Lemak Bebas (ALB/FFA), kadar air, angka peroksida, bobot jenis, viskositas, dan warna. Komposisi asam lemak pada minyak dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NaCl mampu memecah emulsi. KKM dicapai pada kadar NaCl sebesar 10% (b/b). Kadar NaCl optimum sebesar 10% (b/b) dengan perolehan minyak sebesar 0,21%. Minyak sawit yang diperoleh menunjukkan kadar FFA sebesar 0,29%, kadar air yang tidak terdeteksi, dan bobot jenis 0,91 g/mL (memenuhi SNI 01-2901-2006). Minyak memiliki warna kekuningan. Angka peroksida sebesar 5,43 meq/g dan viskositas sebesar 62,10 centipoise (tidak memenuhi standar SNI 01-2901-2006). Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa komposisi asam lemak yang dominan dalam minyak sawit adalah asam palmitat sebesar 31,88%, asam stearat sebesar 30,14%, dan asam oleat sebesar 23,91%.

The research of emulsion breaking with salting method in sludge heavy phase has been done. The purpose of this study was to determine the effect of NaCl toward the emulsion stability, determining the critical micelle concentration (CMC) point, and optimizing the amount of NaCl (weight % b/b) to produce the optimum of palm oil that can be separated. Separation of the oil contained in the sludge heavy phase was conducted by extraction method using n‐hexane as a solvent. The electrical conductivity (DHL) of the sludge was measured to determined the CMC point. The chemical and physical properties of the oil were analyzed including free fatty acid (FFA), water content, peroxide value, spesific weight, viscosity, and colour. The fatty acid composition of the oil was analyzed using GC‐MS method. The results showed that the NaCl could break the emulsion. The CMC point was achieved at levels of 10 wt.% NaCl. The optimum NaCl ammount was 10 wt.% with oil recovery of 0.21 wt.%. The palm oil showed the FFA value of 0.29%, the water content was not detected, and specific weight of 0.91 g/mL (followed the SNI 01‐2901‐2006). The oil has a yellowish color. The peroxide value and viscosity was 5.43 meq/g and 62.1 centipoise (did not followed the SNI 01‐2901‐2006). The results of GC‐MS analysis showed that the composition of free fatty acid in palm oil was palmitic acid, stearic acid, and oleic acid of 31.88%, 30.14%, and 23.91%, respectivelly.

Kata Kunci : sludge, kestabilan emulsi, penggaraman, ekstraksi, KKM