Laporkan Masalah

KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME DE PARIS KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)

AYU ANINDITA DWI LESTARI, Drs. Ali Shahab

2014 | Skripsi | SASTRA PERANCIS

Abad Pertengahan merupakan sebuah periode panjang sejarah Eropa, termasuk Prancis. Abad ini disebut juga sebagai Abad Kegelapan, dikarenakan adanya kekuasaan agama yang bersifat absolut dari Gereja. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah penyimpangan dan peristiwa sejarah yang kelam, seperti; keterbelakangan ilmu pengetahuan, maraknya mitos dan tahayul, inkuisisi, dan sebagainya. Sejumlah peristiwa sosial Abad Pertengahan tersebut terdapat dalam novel Notre-Dame de Paris karya Victor Hugo. Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan penyimpangan kekuasaan agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan, dengan menerapkan sosiologi sastra Alan Swingewood sebagai pendekatannya. Berbagai permasalahan mengenai pengaruh penyimpangan kekuasaan agama yang terdapat dalam novel dianalisis dengan memanfaatkan teori kekuasaan Lord Acton dan teori teokrasi St. Agustinus. Berdasarkan penelitian, penyimpangan kekuasaan agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan disebabkan oleh penggunaan kuasa yang tidak terbatas dari para penguasa. Dalam pembahasan, disertakan pula analisis mengenai bentuk dan teknik pengarang dalam mengkritik penguasa Abad Pertengahan.

Middle Ages was a long period of European history, including France. This century is also known as the Dark Ages, it is due to the absolute religious power of the the Church. These conditions led in to a number of distortions and dark historical events, such as retardation of science, the emergence of myth and superstition, inquisition, et cetera. Those social occurences in the Middle Ages are found in the novel Notre-Dame de Paris by Victor Hugo. Therefore, this study focuses on the distortion of religious power in the Middle Ages by applying the literary sociological analysis from Alan Swingewood. Furthermore, various issues regarding to the effect of distortion religious power contained in the novel are analyzed by utilizing the theory of power by Lord Acton and the theory of theocracy by St.Agustinus. Based on this research, the distortion that emerged in the Middle Ages is caused by the use of infinite power. The analysis also presents the several kinds of criticism and the technique of author in criticizing.

Kata Kunci : Abad Pertengahan, penyimpangan, agama, kekuasaan, sosiologi sastra.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.