EVALUASI UJI KETURUNAN HALF-SIB Shorea leprosula MIQ. UMUR 6 TAHUN DI PT. SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER KALIMANTAN TENGAH
NANIK ZULAILA. S.HUT, Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M. Agr. Sc.
2014 | Tesis | S2 Ilmu KehutananUji keturunan Shorea leprosula Miq. di PT. Sarmiento Parakanjta Timber (PT. Sarpatim) Kalimantan Tengah, dibangun untuk dikonversi menjadi kebun benih bermutu karena saat ini produksi benih bermutu masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi dan mengestimasi parameter genetik pertumbuhan, sekaligus untuk mengetahui dampak penjarangan genetik terhadap parameter genetik S. leprosula. Materi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 72 famili (60 famili dari PT. Sarpatim, 4 famili dari PT. SJM, 7 famili dari PT. SBK dan 1 famili dari PT. Erna Djuliawati) dengan 4 treeplot tiap familinya, ditanam dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) pada 10 ulangan dengan jarak tanam 6 m x 3 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan uji keturunan S. leprosula tergolong cepat (rerata tinggi 12,46 ± 2,47 m dan rerata diameter 14,34 ± 3,131 cm) pada umur 6 tahun. Hasil analisis varians tinggi dan diameter tidak menunjukkan perbedaan nyata antar family (Ftinggi=1 dan Fdiameter=0,9; P>0,05). Taksiran nilai heritabilitas famili tergolong rendah untuk tinggi (0,013) dan diameter (0). Taksiran nilai heritabilitas individu juga tergolong rendah, untuk tinggi (0,003) dan diameter (0). Pertumbuhan tinggi dan diameter lebih dikendalikan oleh faktor lingkungan daripada faktor genetik. Penjarangan genetik menyebabkan penurunan nilai heritabilitas famili dan nilai heritabilitas individu, perolehan genetik juga menurun (7,129% pada umur 4 tahun menjadi 0,295 % pada umur 6 tahun). Korelasi fenotipik menunjukkan nilai yang tinggi dan positif meskipun ada penurunan nilai, yaitu 0,794 (sebelum penjarangan) dan 0,743 (sesudah penjarangan). Semua famili yang ada pada uji keturunan ini perlu dipertahankan untuk mencegah turunnya basis genetik.
The half-sib progeny test of Shorea leprosula Miq. in PT. Sarmiento Parakantja Timber (PT. Sarpatim) Central Kalimantan, was established to convert into an half-sib seedling seed orchard by reason of quality seed availability was lacking. The aims of this research were to assess variation and estimate genetic parameters of growth, as well as to identify the rouging impact in genetic parameters of S. leprosula. Materials of S. leprosula were collected from 72 families (60 families from PT. Sarpatim, 4 families from PT. SJM, 7 families from PT. SBK, and 1 family from PT. Erna Djuliawati) with 4 treeplots each family. The trials were planted using a Randomized Complete Block Design (RCBD), with ten replications, and 6 m x 3 m in plants spacing. The result showed that the growth of S. leprosula progeny test was fast at 6 years old (a mean height 12,46 ± 2,47 m and a mean diameter 14,34 ± 3,131 cm). Statistically significant differences in height and diameter were not detected among families (Fheight=1 and Fdiameter=0,9; P>0,05). The estimation of family heritability value was low in height (0,013) and diameter (0). The estimation of individual heritability value was also low in height (0,003) and diameter (0). Height and diameter growth was controlled by environmental factor rather than genetic factor. Rouging coused a decline in family heritability value and individual heritability value of height, genetic gain was also decreased (7,129% at 4 years old became 0,295% at 6 years old). Phenotypic correlation showed an high and positive value although there was a decline in value, ie 0,794 (before rouging) and 0,743 (after rouging). All families in this progeny test need to be maintained to prevent a decline genetic base.
Kata Kunci : S. leprosula, uji keturunan, heritabilitas, penjarangan genetik, perolehan genetik.