STRATEGI SURIAH DALAM MENGHADAPI KONFLIK DENGAN ISRAEL 1991-2013
Windratmo Suwarno, Prof. Dr. Irwan Abdullah
2013 | Disertasi | S3 Sastra/Kajian Timur TengahSuriah memiliki strategi dalam menghadapi Israel melalui perang langsung dengan Israel pada tahun 1948, 1967 dan 1973. Suriah juga menjalankan strateginya menghadapi Israel dengan melakukan konfrontasi perang secara tidak langsung di Lebanon. Selain itu Suriah juga berupaya untuk melakukan perundingan damai dengan Israel dalam upaya menghadapi konflik dengan Israel dengan tujuan untuk mendapatkan kembali wilayah Dataran Tinggi Golan. Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel tahun 1991-2013 dikaji pada dua periode yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena masa Presiden Hafiz al-Assad dan masa Presiden Bashar al-Assad hingga dampak atas strategi tersebut dalam pergolakan di Suriah melalui sumber sekunder yang relevan. Permasalahannya yang akan dibahas terkait dengan strategi Suriah di Timur Tengah dalam menghadapi Israel, strategi keseimbangan komprehensif yang dijalankan oleh Suriah yang meliputi strategi negosiasi yang ditempuh oleh Suriah, strategi Suriah dalam mendukung kelompok perlawanan mendapatkan tekanan dari AS sebagai sekutu Israel yang ingin menghancurkan kekuatan kelompok perlawanan Hizbullah dan Hamas serta dampak strategi Suriah dalam menghadapi Israel atas pergolakan yang sedang terjadi di Suriah. Kerangka Pemikiran dalam disertasi ini melihat dari sudut geopolitik Suriah dalam menentukan kebijakan berdasarkan faktor geografis sehingga dapat menentukan strategi untuk menghadapi Israel. Faktor geopolitik terkait dengan pendekatan realis bahwa suatu negara akan meningkatkan kekuatan militernya, bersikap netral atau mengadakan aliansi bagi kepentingan keamanannya. Kondisi sistem internasional yang bipolar dan unipolar mempengaruhi strategi Suriah dalam menghadapi Israel dalam pendekatan realis yang menganggap bahwa sistem internasional adalah anarkhi. Dalam Strateginya Suriah berupaya untuk meningkatkan kekuatan militer dan dukungannya kepada kelompok perlawanan untuk menghadapi Israel. Sejak masa Presiden Hafiz al-Assad dan kemudian masa Presiden Bashar al- Assad, Suriah konsisten dalam menjalankan strateginya menghadapi Israel dengan memberikan dukungan kepada kelompok perlawanan Palestina dan Hizbullah. Strategi yang dijalankan Suriah mengakibatan ancaman terhadap Israel semakin kuat karena dukungan Iran terhdap kelompok perlawanan. Kuatnya ancaman ini mendesak Israel menggunakan tangan AS untuk menekan Suriah hingga akhirnya berdampak terhadap pergolakan di Suriah yang bertujuan untuk menggantikan rezim Bashar al-Assad untuk menghilangkan dukungan Suriah dan Iran terhadap kelompok perlawanan.
Syria has a strategy in dealing with Israel through direct war with Israel in 1948, 1967 and 1973. Syria also executes its strategy in dealing with confrontation with the Israel on Lebanon war indirectly. Additionally Syria also tried to negotiate peace with Israel in an effort to deal with the conflict with Israel in order to regain the Golan Heights territory. Syrian strategy in the face of conflict with Israel in 1991- 2013 studied in the two periods aiming to explain the phenomenon of the term of President Hafiz al - Assad and future of President Bashar al - Assad to the impact of these strategies in the unrest in Syria through relevant secondary sources. The problem to be addressed related to the Syrian strategy in the Middle East including to defend, implementation of comprehensive balance strategy including negotiation strategy with Israel, US insistence to Syrian strategy in supporting the insurgents due to Israel’s interests that want to destroy the power of Hezbollah and Hamas resistance group and the impact of Syrian strategy in dealing with Syria unrest that are happening in Syria. A Framework in this dissertation is viewed from a geopolitical angle of Syria in determining its policy based on geographic factors that can determine a strategy for dealing with Israel. Geopolitical factors associated with the realist approach explain that a country will increase its military strength, neutral or make alliance for its security interest. A Change of international system from bipolar to unipolar influence Syrian strategy in dealing with Israel. A realist approach assumes that the international system is anarchy so Syria strategy seeks to increase the military strength and support to the resistance group to confront Israel. Under President Hafiz al - Assad and then President Bashar al - Assad, Syria is consistent in carrying out its strategy against Israel by providing support to Palestinian resistance groups and Hezbollah. It causes that the Syrian strategy made a stronger threat to Israel. The strength of this threat makes Israel used U.S. policy to insist Syria and then it has a significant impact on unrest in Syria which aims to replace the regime of Bashar al- Assad. Israel’s expected regime change will eliminate the power of Iran, and Syria especially in assisting Palestinian and Hizbullah resistance.
Kata Kunci : Suriah, Israel, Konflik Arab-Israel, Timur Tengah, Geopolitik