ANALISIS OUTAGE COST DI PT. TELKOM PURWOKERTO WITEL JATENG BARAT SELATAN
EZA ADWIN RAAFII, Ir. Bambang Sugiyantoro, M.T.
2013 | Skripsi | TEKNIK ELEKTROPerkembangan perusahaan telekomunikasi semakin pesat memaksa untuk menyediakan jaringan akses telekomunikasi yang optimal, khususnya dalam hal penyediaan layanan telepon tetap dan seluler yang semakin bertambah luas dari tahun ke tahun. Tentunya perusahaan telekomunikasi ini juga telah memberikan peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan kini mulai dilakukan pembaharuan jaringan yang lebih modern. Namun, dalam perkembangannya terdapat beberapa masalah yang cukup banyak dirasakan oleh para penyedia layanan telekomunikasi terkait ketersediaan suplai listrik ke beban konsumen pengguna telekomunikasi. Masalah yang sering dirasakan yaitu sering terjadinya pemadaman listrik sehingga tidak mendapatkan hasil penyediaan jasa yang maksimal. Di kalangan perusahaan bisnis, pemadaman listrik sangat berpengaruh terhadap penurunan hasil penyediaan jasa yang berdampak pada omzet yang didapatkan perusahaan. Semakin sering terjadi pemadaman listrik, maka hasil penyediaan layanan telepon semakin menurun dan omzet yang didapatkan perusahaan akan semakin kecil. Dampak lain adalah banyaknya keluhan dari konsumen pengguna telekomunikasi terkait sering terputusnya jaringan telepon akibat pemadaman listrik sehingga berdampak pada ketidakmampuan perusahaan telekomunikasi tersebut dalam menangani masalah jaringan telekomunikasi. Sampai saat ini belum ada kajian mengenai besarnya kerugian yang dialami industri telekomunikasi jika terjadi pemadaman listrik oleh PT. PLN (Persero). Oleh karena itu, perlu dibuatnya formulasi untuk menghitung kerugian yang dialami instansi telekomunikasi akibat pemadaman listrik. Skripsi ini berisi tentang kerugian industri telekomunikasi di PT. TELKOM Purwokerto WiTel Jawa Tengah Barat Selatan akibat pemadaman listrik. Pengamatan dilakukan dengan menghitung keuntungan yang tidak jadi didapatkan oleh PT. TELKOM Purwokerto yaitu saat padam selama 1 jam maka kerugian yang didapatkan sebesar Rp. 4.127.191,20, lalu saat mengalami pemadaman listrik selama 10 jam, PT TELKOM Purwokerto mendapat kerugian sebesar Rp. 41.271.912,00 dan saat pemadaman listrik selama 24 jam (sehari) maka kerugian yang didapat mencapai Rp. 99.052.588,80. Dengan adanya perhitungan ini dapat diketahui besarnya kerugian industri telekomunikasi khususnya untuk jaringan telepon tetap dan seluler jika terjadi pemadaman listrik, dapat menambah referensi mengenai kerugian industri telekomunikasi apabila terjadi pemadaman listrik. Dengan adanya penggunaan genset (Diesel Engine Generator) dapat mengurangi kerugian mencapai 57,84%.
The rapid development of telecommunications companies forced to provide continuity of access to telecommunications networks optimally, such as in the provision of fixed and mobile phone services are increasingly expanding from year to year. Surely, this telecom company also has an important role in national economic development and are now beginning to do a more modern network renewal . However, in its development, there are some problems which pretty much felt by the telecom service providers related to the availability of electricity supply load consumers of telecommunications users. Problem that is often felt that the frequent occurrence of power outages so do not get the maximum service delivery outcomes. Among business enterprises, power outage affects the yield reduction provision of services that impact on company turnover obtained . Increasingly frequent power cuts, the outcomes provision of telephone services and declining corporate earnings earned will be smaller. Another impact is the number of consumer complaints related to telecommunications users frequent interruptions in telephone networks due to a power outage so the impact on the telecom company's inability to deal with telecommunication networks. Until now there is no literature about outage cost in telecommunication industries during the power outage. So that, need formulating of power outage cost. This research contains the outage cost of a telephone-related industry, PT. TELKOM Purwokerto WIiTel Jawa Tengah Barat Selatan during the power outage. Observations were made by calculating the non-profit earned by PT. TELKOM Purwokerto is when outages for 1 hour then it obtained loss of Rp. 4,127,191.20, then when experiencing power outage for 10 hours, PT TELKOM Purwokerto got a loss of Rp. 41,271,912.00 and when the power cuts for 24 hours (a day) then the losses obtained at Rp. 99,052,588.80. By this script can be known the outage cost of wood industries especially telecommunication service industry during the power outage, give more reference about the outage cost of telephone-related industries during the power outage. With the use of generator (Diesel Engine Generator) can reduces losses reached 57,84%.
Kata Kunci : omzet, pemadaman listrik, kerugian pemadaman