Laporkan Masalah

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG GEOMETRI BUNDARAN YANG MEMPERTIMBANGKAN ASPEK KESELAMATAN DENGAN KONDISI JALAN KALIURANG DITUTUP (Studi Kasus: Bundaran PAU UGM, Sleman, Yogyakarta)

Hendra Arya Nugraha, Prof. Dr. Ir. Siti Malkamah, M.Sc.

2013 | Tesis | S2 Mag. S. & T.Transportasi

Bundaran dibuat untuk melayani besarnya arus lalu lintas di jalan raya dan mengurangi gangguan pada simpang–simpang tak bersinyal maupun simpang bersinyal, jika bundaran tersebut tidak sesuai dengan standar yang disyaratkan akan terjadi tundaan dan antrian yang besar serta mempunyai potensi terjadi kecelakaan yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi bundaran eksisting, merancang ulang geometri bundaran agar memenuhi aspek keselamatan dan melayani arus lalulintas pada kondisi jalan Kaliurang ditutup dan memberikan usulan kapan bundaran perlu dilakukan perancangan ulang lagi. Lokasi yang dipilih pada penelitian ini adalan bundaran PAU UGM. Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapatkan dari survei geometrik bundaran, volume lalu lintas dan kecepatan. Perancangan ulang dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan ketersediaan lahan dengan metode DMRB (2007) dan DPPW (2004). Pemodelan lalulintas menggunakan bantuan software Aimsun 6.1. Kinerja bundaran dihasilkan dari analisis software ARCADY 5. Kondisi eksisting bundaran PAU menunjukkan derajat kejenuhan mencapai 1,205 di lengan barat, 0,292 di lengan selatan, 0,262 di lengan timur serta beberapa parameter geometrik bundaran tidak memenuhi syarat, sehingga bundaran ini perlu dirancang ulang. Perancangan ulang yang dilakukan pada bundaran ini adalah dengan memperbesar diameter bundaran dari 41,3 m menjadi 80 m dan membuat parameter lainnya memenuhi persyaratan. Bundaran hasil redesign akan mencapai titik jenuh pada tahun 2023, yaitu mencapai 1,06 di lengan barat. Derajat kejenuhan pada lengan lainnya mencapai 0,566 di lengan selatan dan 0,701 di lengan timur, sehingga diusulkan untuk melakukan perbaikan perancangan ulang tahap 2.

Roundabout can be build to serve the amount of traffic flow on highways and reduce the interference in unsignalized and signalized intersections, if the roundabout does not conform to the required standards, it can get high delay and queue and also has great potential of accidents. The purposes of this study are to evaluate the existing roundabout, redesign the roundabout geometry in order to meet the safety aspects and able to serve the traffic flow on closed Kaliuarang-street condition and provide suggestion when the roundabout need to be redesigned again. The site which has chosen in this study is PAU UGM roundabout. This research needs data that obtained from roundabout geometric, traffic volume and space mean speed. The Redesign is done with attention to safety aspects and the availability of land, using the DMRB (2007) and DPPW (2004) methods. Traffic modeling anlysis using Aimsun 6.1. The roundabout performance analysis using ARCADY 5. The existing roundabout of PAU indicates that the degree of saturation are 1,205 in west arm, 0,292 in south arm and 0,262 in east arm and also some of geometric parameters are not qualify, so the roundabout have to be redesigned. The redesign is done by enlarging the inscribed circle diameter from 41,3 m to 80 m and make the other parameters meet the requirement. The redesign roundabout will saturate in the year of 2023, which is 1,06 in west arm. The other degree of saturation in other arms are 0,566 in south arm and 0,701 in east arm, so it is proposed to make improvements redesign phase 2.

Kata Kunci : Bundaran, Perancangan Geometrik, Aimsun, ARCADY 5, Derajat Kejenuhan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.