Laporkan Masalah

WALKABILITY PADA KAWASAN BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT STUDI KASUS: KAWASAN STASIUN LEMPUYANGAN

Lukluk Zuraida Jamal, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun pemberhentian bagi layanan KA Regional kelas ekonomi dan layanan KA Lokal di D.I.Yogyakrta. Potensi pergerakan penumpang stasiun yang tinggi tidak diimbangi dengan desain ruang terbangun di sekitar stasiun yang mendukung bagi aktivitas pejalan kaki dan integrasi stasiun dengan fasilitas transportasi masal. Kualitas ruang terbangun di sekitar stasiun menarik untuk diteliti mengenai seberapa besar walkarea dan tingkat walkability -nya serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi walkability pada kawasan transit ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif-kuantitatif yang terdiri atas tiga tahap. Tahap 1 dilakukan dengan metode interview terhadap sejumlah penumpang di Stasiun lempuyangan guna mengetahui jangkauan walkarea. Tahap 2 adalah analisa kualitatif terhadap kualitas ruang terbangun dalam walkarea berdasarkan variabel utama 3D; Design & Network (Desain & Jaringan), Distance -to transit (Jarak Tempuh), dan Destination Accessibility (Aksesibilitas Tujuan). Analisa tahap 2 selanjutnya dilakukan dengan pengukuran kuantitatif terhadap sejumlah jalur pilihan pejalan kaki guna mengetahui nilai walkability dari walkarea stasiun. Pada tahap 3 dilakukan perbandingan walkarea dan walkability dari walkarea eksisting terhadap beberapa walkarea lainnya. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Walkarea inti kawasan Stasiun Lempuyangan berada dalam radius 400meter dari stasiun dengan perluasan walkarea di luar radius 500meter dari stasiun. (2) Tingkat walkability kawasan berbasis TOD pada kawasan Stasiun Lempuyangan sebesar 7.98 dari 15 poin dengan pengertian sebagian area merupakan area yang walkable dengan tingkat walkability cukup baik namun sebagian lainnya masih merupakan area non-walkable dengan tingkat walkability yang buruk. (3) Faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi walkability kawasan berbasis TOD pada kawasan Stasiun Lempuyangan adalah jarak tempuh, waktu tempuh dan akses menuju fasilitas parkir, area drop off & pick-up penumpang, serta fasilitas paratransit pada Stasiun Lempuyangan lebih dekat dibanding jika harus berjalan kaki menuju titik pemberhentian bus dan shelter BRT. Faktor kualitas desain dan jaringan jalur pejalan kaki dalam kondisi yang buruk dan tidak berfungsi optimal bagi kenyamanan pejalan kaki juga sangat berpengaruh.

Lempuyangan station serves as a station for economic class regional train services and local train services in the special region of Yogyakarta. The high amount of station passenger movement potencies has not balanced with the design quality of built environment area surround the station that supports pedestrian activity and the integration between station and mass transportation facilities. The quality of built environment area surround the station is interesting to be researched about the walkarea range, the walkability level and the factor influences the walkability condition in these transit area. The research uses a qualitative-quantitative methods approach consists of three phases. Phase 1 done with an interview methods to a number of passengers in Lempuyangan station to identify the walkarea range. Phase 2 is a qualitative analysis phases towards the built environment qualities within the walkarea based on 3D main variables; Design & Networks, Distance (to transit), dan Destination Accessibility. The next phase 2 analysis is quantitative measurements towards several chosen pedestrian routes to find the walkability index of the station walkarea. Phase 3 is comparing between the existing walkarea and the walkability with another walkarea in the research locus. The research results are: (1) The core walkarea of Lempuyangan station is within 400meter radius from the station with the walkarea extension develop outward 500meter radius from the station. (2) The walkability index of the area based on TOD in the Lempuyangan station area is 7.98 of 15poins. It means a half of the walkarea is a walkable area with sufficiently good walkability condition but the other half of the walkarea is a non-walkable area with bad walkability condition. (3) Factors influence the walkability condition of the area based on TOD in the Lempuyangan station area are the distance, travel time, and access towards the parking facility, drop off & pick-up area, and paratransit facilities in Lempuyangan station is closer than the distance should be passed through by walking towards the bus stop or BRT shelter. Another strong influential factor is the design & networks pedestrian way qualities within the walkarea was in the bad condition and the pedestrian way functions were not optimal for the pedestrian comfort.

Kata Kunci : Stasiun, Walkarea, Walkability, Transit Oriented Development


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.