Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN KAWASAN SEKITAR STASIUN YANG BERBASIS JALUR KERETA API (RAIL ORIENTED DEVELOPMENT) Studi kasus: Stasiun Pasar Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah

Christian Nindyaputra Octarino, Ir. Ikaputra, M.Eng, Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Jalur kereta api Solo-Wonogiri merupakan salah satu jalur tertua yang berada di pulau Jawa. Jalur ini memegang peran penting untuk menghubungkan kota Solo sebagai kota utama dengan kota-kota di sekitarnya, terutama Sukoharjo dan Wonogiri. Namun pada kenyataannya, jalur ini tidak berfungsi dengan optimal. Minimnya armada kereta yang beroperasi dan juga minimya penumpang membuat jalur ini semakin meredup. Pada akhirnya pemerintah telah memulai program revitalisasi jalur kereta Solo-Wonogiri dengan perbaikan infrastruktur jalur serta pembaruan armada kereta api. Stasiun Pasar Nguter sebagai salah satu stasiun yang dilalui jalur Solo-Wonogiri perlu dikembangkan tidak hanya fasilitas stasiun, namun juga elemen-elemen kawasan di sekitarnya. Pengembangan kawasan dengan berbasis jalur kereta api (Rail Oriented Development) untuk menciptakan kawasan kompak dimana stasiun sebagai titik transit menjadi pusatnya, serta jaringan intermoda yang kuat di dalam kawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi eksisting kawasan stasiun Pasar Nguter untuk dapat dikembangkan dengan konsep Rail Oriented Development. Metode penelitian yaitu melakukan komparasi antara kondisi eksisting dengan kondisi ideal menurut teori dan standar yang ada. Elemen-elemen yang dikomparasikan sesuai dengan variabel penelitian yang telah ditentukan, yaitu terkait dengan mobilitas, densitas, diversitas, linkage, intermoda pada kawasan. Data yang diperoleh melalui observasi berupa angka-angka dan juga berupa pemetaan kawasan berdasarkan fokus amatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan stasiun Pasar Nguter masih cukup jauh dari kondisi ideal sebuah kawasan yang berbasis Rail Oriented Development. Armada kereta yang belum beroperasi menyebabkan pilihan transportasi publik bagi penghuni kawasan menjadi minim. Secara elemen kawasan yang dikaji berdasarkan variabel, sebagian besar masih belum mencapai kondisi ideal. Maka dari itu diperlukan strategi pengembangan yang tepat untuk menciptakan kawasan dengan integrasi yang kuat antara tata guna lahan dan sistem transportasi.

Solo-Wonogiri railway is one of the oldest tracks on Java. This pathway plays an important role to connect the city of Solo as a major city with surrounding towns, especially Sukoharjo and Wonogiri. But in fact, this pathway is not functioning optimally. The lack of trains operating on the track and also the lack of passengers makes this track more and more useless. The government has initiated a revitalization program of Solo-Wonogiri railway with the improvement of transport infrastructure and train renewal. Pasar Nguter Station as one of the station passed by Solo-Wonogiri track need to be developed not only the station facilities, but also urban elements in surrounding areas. Rail Oriented Development will be applied to create a compact region where the station as a transit point at its center, and make strong intermodal network in the station area. This study was conducted to determine how far the Station area could be developed based on principles of Rail Oriented Development. The research method is to do a comparison between the existing condition and ideal conditions according to standard theory . The elements are compared according to the study variables, which is related to the mobility, density, diversity, linkage, intermodal in the region. The data obtained through observation is the form of numbers and also a regional mapping based object focus. The research results showed that the Pasar Nguter Station area is still quite far from the ideal conditions of a region-based on Rail Oriented Development. No trains operating on the track make the choice of public transportation become slightly. Elements studied based on the research variable, most still have not reached the ideal condition. Thus it‟s needed the right development strategies for creating station area with a strong integration between land use and transportation systems

Kata Kunci : Rail Oriented Development, kawasan kompak, intermoda; Rail Oriented Development, compact, intermodal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.