COPING CAPACITY MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA LAHAR KALI PUTIH DI DESA SIRAHAN KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG
DENI KRISTANTI, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc
2013 | Tesis | S2 MAGISTER MANAJEMEN BENCANADesa Sirahan merupakan salah satu desa yang terdampak parah akibat bencana lahar. Bencana lahar menimbulkan banyak kerugian yang harus dialami oleh warga. Kapasitas bertahan (Coping capacity) merupakan kemampuan penduduk, organisasi dan sistem untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi, keadaan darurat atau bencana yang merugikan dengan menggunakan ketrampilan dan sumber daya yang ada. Tujuan penelitian ini adalah karakterisasi parameter yang berpengaruh terhadap coping capacity masyarakat; menilai tingkat coping capacity masyarakat; dan mengetahui strategi-strategi yang telah dilakukan oleh masyarakat mengenai coping capacity dalam menghadapi ancaman bencana lahar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei, melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Pemilihan lokasi menggunakan cluster sampling. Pengambilan sampel menggunakan random sampling, sebanyak 151 responden. Analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi berganda dan analisis skala hipotetik untuk variabel psikologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakterisasi parameter yang berpengaruh terhadap coping capacity berbeda disebabkan oleh dampak yang dialami, aset yang dimiliki, dan tingkat pendidikan masyarakat. Tingkat coping capacity masyarakat di huntara, kategori paling rendah berada di huntara mancasan, di dusun terdampak tergolong pada kategori rendah yaitu dusun Salakan, sedangkan di dusun tidak terdampak mayoritas masyarakat pada kategori sedang. Strategistrategi yang dilakukan oleh masyarakat masih tergolong rendah, hal ini karena dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendikan,tingkat penghasilan dan kurangnya kesadaran masyarakat. Disimpulkan bahwa pada lokasi penelitian, tingkat coping capacity masyarakat mayoritas dalam kategori sedang, sehingga perlu meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana, agar masyarakat siaga dan dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Sirahan Village is one of the villages which receives severe impacts of lahar disaster. Lahar disaster causes many losses to the community. Coping capacity is community, organization and system’s ability to face and manage conditions, emergency situations or catastrophic disasters using available skills and resources. The purpose of this study is to characterize parameters which influence community’s coping capacity; to assess the level of community’s coping capacity; and to discover the strategies already performed by the community regarding community’s coping capacity in facing Kali Putih lahar disaster. The method used in this study was survey research method, was performed by using questionnaires to respondents. Site selection using cluster sampling. Sampling using random sampling was 151 respondents.. Data outcome analyzed by multiple linear regression and hypothetical scale of psychological variables. The results of this study show that the characterization parameters that influence the different coping capacity caused by the impact of experienced, assets, and the level of public education. Coping capacity at the community level shelters, are in the lowest category Mancasan shelters, in affected villages belong to the category of the hamlet Salakan in the low category, whereas in non impacted hamlets in medium category. The strategies performed by the community are considered low because of the low education level, income level, and lack of public awareness. This indicated that in research location, most of community’s coping capacity was in medium category, so that it the capacity in facing disaster should be increased, so that the community is ready to face lahar disaster so the impacts could be minimized.
Kata Kunci : coping capacity, ancaman, lahar