VARIASI GENETIK TANAMAN UJI KETURUNAN JATI ( Tectona grandis L.f ) UMUR 15 TAHUN DI PERUM PERHUTANI KPH CIAMIS DAN NGAWI
Janser Aldomoro Saragi Rumahorbo, Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M.Agr.Sc.
2013 | Tesis | S2 Ilmu KehutananKegiatan pemuliaan jati hingga saat ini masih terfokus pada peningkatan volume kayu. Kualitas kayu (berat jenis) belum menjadi perhatian penting bagi pemulia. Di masa mendatang parameter berat jenis akan menjadi aspek penting dalam pasar kayu jati. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan hubungan antara berat jenis dan pertumbuhan kayu pada tanaman uji keturunan jati di KPH Ngawi dan Ciamis. Pengetahuan akan hubungan berat jenis dan pertumbuhan (tinggi dan diameter) berimplikasi pada penentuan genotipe baik berdasarkan parameter tinggi, diameter dan berat jenis. Parameter tinggi dan diameter diperoleh dengan pengukuran langsung sedangkan berat jenis dilakukan dengan estimasi model regresi Pilodyn dan berat jenis yang terlebih dahulu diuji. Hasil pengujian model penduga pilodyn-berat jenis menunjukkan bahwa nilai korelasi negatif tinggi -0,80 (Ngawi) dan -0,73 (Ciamis). Analisis varian menunjukkan bahwa sumber variasi famili berbeda nyata. Heritabilitas jati (0,13 – 0,32), korelasi genetik 0,98 (tg-dia) ; 0,23 (tg-bj); 0,67 (dia-bj), korelasi fenotipik 0,42 (tg-dia); 0,13 (tg-bj); 0,02 diabj), genetik gain 0,025 % (tg); 0,207 % (dia); 0,358 % (bj), dan terdapat sembilan famili yang dinyatakan stabil
Recently, Teak Breeding still focused on wood growth improvement. Wood quality (specific gravity) has not become significant concern yet. In the future specific gravity will be intriguing on teak wood market. This research was conducted to look for the relation of specific gravity and growth on teak species trial at KPH Ngawi and Ciamis. Learning the relationship of specific gravity and growth will be implicated on genotype superior determination for height, diameter, specific gravity parameter. Height and diameter are obtained througt direct measuerement whereas specific gravity is estimated by pilodyn penetration and specific gravity’s regression model that tested first. Validation tested showed that pilodyn penetration and specific gravity model was valid and correlation value are -0.80 (Ngawi) and -0.73 (Ciamis). Analysis of varians explain family source of variation was significant. Genetic correlation are 0.98 height-dbh, 0.23 heightspesific gravity, 0.67 dbh-spesific gravity. heritability of family 0.13-0.32, genetic correlation 0.98 (height-dbh); 0.23 (height-specific gravity); 0.67 (dbh- specific gravity), phenotypic correlation 0.42 (height-dbh); 0.13 (height-specific gravity); 0.02 (dbh-specific gravity), genetic gain 0.025 % (height); 0.207 % (dbh); 0.358 % (specific gravity), and there are 9 stable family.
Kata Kunci : Jati, uji keturunan, heritabilitas, korelasi genetik