TIPOLOGI PEMANFAATAN RUANG JALAN STUDY KASUS CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA
TRI HARTANTO, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP., Ph.D
2013 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturSejak tahun 2007, kota Surakarta membangun area untuk pejalan kaki atau jalur pedestrian yang sering disebut dengan city walk. City walk merupakan ruang terbuka publik yang dilandasi pemikiran untuk mengangkat potensi Surakarta yang ada dan tumbuh dengan slogan â€Solo Past As Solo Futureâ€. Kawasan city walk direncanakan juga sebagai jalur hijau yang merupakan bentuk perhatian pemerintah kota pada isu pemanasan global. Kondisi saat ini city walk banyak digunakan untuk aktivitas pedagang kaki lima (PKL), kegiatan parkir kendaraan, aktivitas tukang becak, sirkulasi sepeda/sepeda motor. Maka penelitian ini penting untuk mengetahui : (a) tipe-tipe pemanfaatan ruang city walk, dan (b) faktor-faktor apa yang mempengaruhi tipe-tipe pemanfaatan ruang city walk. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena variabel yang berpengaruh pada studi ini adalah variabel kualitatif. Metode analisis untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di wilayah penelitian dilakukan dengan grounded theory. Dengan prosedur/tahapan teknik pengkodean yaitu open coding, axial coding dan selective coding untuk menganalisis data yang beragam sesuai dengan fenomena yang terjadi di city walk Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Hasil studi yang didapatkan adalah terdapat delapan tipe/bentuk pemanfaatan ruang city walk Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Tipe-tipe aktivitas pemanfaatan ruang dipengaruhi oleh setting fisik dan waktu. Selain kondisi jalur pedestrian yang luas dengan permukaan yang rata dan keberadaan street furniture, faktor-faktor yang juga mempengaruhi adalah keberadaan bangunan dan keteduhan oleh vegetasi, serta sifat penggunaan. Bangunan dengan fungsi komersial lebih tinggi tingkat aktivitasnya dibanding dengan bangunan non komersial. Pohon dengan batang yang besar dan dahan yang lebar cenderung membentuk ruang yang teduh di bawahnya. Semakin tinggi tingkat aktivitas pada bangunan dan keteduhan ruang city walk, maka akan semakin tinggi pula tingkat aktivitas pemanfaatan ruang.
Since 2007, Surakarta City built area for pedestrians or pedestrian track that was usually called as City Walk. City walk is an open public space which based on the thinking to promote Surakarta’s potential which is exist and grow with the slogan “ solo past as solo futureâ€. City walk area was designed as green track which is the implementation of city government’s attention toward global warming issue. Recently the condition of city walk is excessively used for PKL activities, vehicle parking, pedicap activities, and motor cycle circulation. Therefore this research is very important to know: (a) types of space utilization on city walk, and (b) what factors influencing space utilization of city walk are. Research method used in this research is qualitative method, because the variables influencing this research are qualitative variables. Analysis method to describe the phenomena happen in this research area is done by grounded theory. By the procedure/ steps of coding techniques such as open coding, axial coding and selective coding to analyze variation data appropriately to the phenomena happened in the city walk Surakarta. The result of this study finds that there are eight types/forms space utilization city walk on Slamet Riyadi Street Surakarta. The types of activities on space utilization are influenced by physical and time setting. Besides wide pedestrian track with flat surface and there are street furniture, factors influencing is the existence of building and shaded of vegetations, and function characteristics. Building with commercial function has higher number in activities than noncommercial function. Trees with big stalk and wide branch tend to make calm space under it. The higher levels of activities are the more space utilization.
Kata Kunci : ruang terbuka publik, city walk, dan pemanfaatan ruang