PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ATSIRI TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP NAFSU MAKAN TIKUS YANG DITEKAN NAFSU MAKANNYA
FAUZIA NURUL IZZATI, Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA.
2013 | Skripsi | FARMASISecara empirik temulawak telah diketahui memiliki efek peningkatan nafsu makan. Senyawa yang diduga bertanggung jawab atas efek ini adalah minyak atsiri. Pada penelitian terdahulu, minyak atsiri temulawak terbukti dapat meningkatkan berat badan yang diujikan pada tikus normal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek minyak atsiri temulawak dan dosis optimumnya dalam peningkatan nafsu makan pada tikus yang ditekan nafsu makannya. Minyak atsiri yang digunakan diperoleh melalui destilasi uap-air rimpang temulawak segar. Penelitian ini menggunakan senyawa dietilpropion HCl sebagai penekan nafsu makan dan kontrol negatif. Terdapat 7 kelompok uji yaitu kontrol minyak, kontrol aquades, kontrol negatif berupa dietilpropion HCl dengan dosis 1,35 mg, kontrol positif berupa olanzapin dengan dosis 0,18 mg, minyak atsiri dengan dosis 20 mg/kg BB, 40 mg/kg BB dan 80 mg/kg BB. Pengujian dilakukan selama 28 hari dengan tiga parameter yaitu kenaikan berat badan serta asupan makan dan minum. Ketiga parameter ini kemudian dihitung AUC total berat badan serta pakan dan minum kumulatif untuk dianalisis data. Analisis data dilakukan dengan uji statistik one-way ANOVA untuk data yang homogen dan terdistribusi normal serta uji statistik Kruskal-Wallis untuk data yang tidak homogen dan terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri dengan dosis 20 mg/kg BB dapat meningkatkan berat badan tikus yang ditekan nafsu makannya secara signifikan dibandingkan kontrol negatif. Sedangkan asupan makan dan minum tikus belum dapat dibuktikan memiliki pengaruh terhadap berat badan tikus pada penelitian ini.
In empirical side, temulawak is known having effect of increasing appetite so it used in jamu cekok for increasing appetite. Compound expected responsible for the effect is essential oil. In previous research, essential oil of temulawak proved can increase body weight in normal mice. This research was done to identify effect of temulawak essential oil and its optimal dosage in increasing appetite on pressed-appetite mice. Essential oil was obtained from vapor-water distillation of fresh temulawak rhizome. This research used diethylpropion HCL as appetite pressure and negative control. There are 7 test group including oil control, distilled water control, negative control (diethylpropion HCL with dosage of 1.35 mg), positive control (olanzapine with dosage of 0.18 mg), essential oil of 20 mg/kg bw, 40 mg/kg bw, and 80 mg/kg bw. Test was done for 28 days with three parameters which are the increase in body weight, food and beverage intake. The three parameters were calculated using AUC total of body weight and cumulative feed and drink. Data was analyzed with one-way ANOVA test and LSD post hoc test. The result indicated that essential oil with 20 mg/kg bw dosage can increase body weight of mice with pressed appetite significantly than negative control.
Kata Kunci : minyak atsiri, nafsu makan, temulawak