Laporkan Masalah

PENGARUH PEMASANGAN LIGHT SHELF PADA PENGGUNAAN ENERGI DI GEDUNG PROGRAM DIPLOMA EKONOMIKA DAN BISNIS SEKOLAH VOKASI UGM YOGYAKARTA

ASFAR SUBCHI YOGA P, Dr. Eng, M. Kholid Ridwan, S.T., M.Sc.

2013 | Skripsi | FISIKA TEKNIK

Manusia membutuhkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas seharihari. Energi listrik merupakan energi yang paling banyak digunakan karena mudah untuk dikonversi menjadi bentuk energi lain yang diperlukan oleh manusia. Di lain sisi peningkatan penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik justru memicu terjadinya pemanasan global, sehingga upaya meminimalisir penggunaan energi listrik harus dilakukan. Universitas Gadjah Mada turut memberikan perhatian dalam hal ini. Pada gedung Program Diploma Ekonomika dan Bisnis yang terletak di Jalan Prof. DR. Notonegoro telah terpasang Light Shelf sebagai pemantul cahaya alami agar dapat masuk ke dalam ruangan secara optimal dan mengurangi penggunaan pencahayaan buatan. Penelitian menitikberatkan pada sistem pencahayaan karena sarana pengaturan pencahayaan alami Light Shelf belum banyak dikenal publik dan perlu dilakukan analisis pengaruh pemasangannya terhadap penggunaan energi pada bangunan. Dari audit energi yang dilakukan diketahui rata-rata pembiayaan listrik per bulan gedung Program Diploma Ekonomika dan Bisnis UGM per bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Mei 2013 adalah Rp 20.422.217,67 dan rata-rata konsumsi listrik per bulan adalah 25.000 kWh. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) setiap ruangan secara umum masuk dalam kriteria efisien, kecuali ruang Laboratorium Komputer dan Server yang masuk dalam kriteria boros dan sangat boros. Aspek penerangan buatan mengkonsumsi energi sebanyak 78,80 kWh per bulan atau 5 % dari total energi terpakai. Penerangan buatan digunakan selama jam perkuliahan berlangsung dengan menyalakan setengah dari lampu yang tersedia di dalam ruangan. Light Shelf terpasang pada seluruh ruangan yang digunakan secara aktif, kecuali pada ruangan di lantai 5 tidak terpasang. Dari keseluruhan Light Shelf yang terpasang, 62 % dalam keadaan tertutup tirai karena alasan silau. Berdasarkan data kualitatif diketahui bahwa 79 % dari 100 responden merasa pencahayaan alami sudah cukup sebagai sumber penerangan pada pagi dan siang hari. Peluang hemat energi (PHE) pada aspek penerangan adalah sebesar 526,18 kWh per bulan atau setara Rp 456.253,10 dengan asumsi Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan xviii Sumber Daya Mineral Republik Indonesia no 30 tahun 2012 tanggal 21 Desember 2012 untuk bangunan tipe S-K3 adalah Rp 867,10/kWh.

People needs energy to do their daily activity. Electric energy are one of the most favourite energy used by the people because their characteristic which easy to converted to another energy. In another side the fuel cell combustion have been main factor caused global warming, so that people would to reduce their electric energy consumption. Universitas Gadjah Mada are interested with this issues and installed Light Shelf at Universitas Gadjah Mada‟s Diplomma Programme of Economic and Business Faculty building on Jalan Prof. Dr. Notogenoro. Light Shelf used for reflecting a daylight into the building. This research take a concentration in audit the electric energy consumption and analize the influence of Light Shelf installation to energy using at faculty building. Electric energy cost at Universitas Gadjah Mada‟s Diplomma Programme of Economic and Business Faculty building are IDR 20.422.217,67/month and total energy consumption are 25.000 kWh/month. Based on Intensitas Konsumsi Energy (IKE) standards at the classroom discovered that IKE loosed at Laboratory of Computer and Server room. Electric lightening energy consumption are 78,80 kWh/month approximately 5% form total energy consumption. Half of artificial light have been turned on when the room are used. Light Shelf installed at all of the floor faculty building, except at 5th floor. 62% Light Shelf are covered by gordyn because it can makes a glare. Based on the survey known that 79 % respondent feels comfort with the daylight at Laboratory of Computer, Office room and Class room. Peluang Hemat Energi (PHE) for low-cost or no cost is emphasized in the management of energy consumption and expected to be able to reduce electric ligthening energy consumption 526,18 kWh/month and based on Tarif Dasar Listrik (TDL) which regulated by Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resource no 30 year 2012 December 21st, 2012 for SK-3 type building IDR 867,10/kWh, PHE analysics expected to reduce electric cost IDR 456.253,10/month.

Kata Kunci : energi listrik, pemanasan global, Light Shelf, audit energi, IKE, PHE, TDL


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.