Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN DAN UJI KINERJA PIROLISATOR SEDERHANA UNTUK PEMBUATAN ARANG DARI BEBERAPA MACAM BIOMASSA

ASSROVI AIMAN, Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr,

2013 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Kebutuhan energi dalam berbagai sektor di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan populasi dan ekonomi nasional. Selama ini sumber energi yang digunakan di Indonesia masih banyak menggunakan sumber energi yang tidak terbarukan, seperti bahan bakar minyak. Hal ini dapat memicu tingginya subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah apabila harga minyak dunia mengalami lonjakan harga seperti pada saat ini yang mencapai 110 US$/barrel. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif, terutama sumber energi terbarukan diantaranya sumber energi biomassa. Pemanfaatn energi biomassa diantaranya dengan cara pirolisis yaitu proses pembakaran dengan sedikit atau tanpa adanya oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk membuat arang dari beberapa macam biomassa dengan karakteristik yang berbeda yaitu tempurung kelapa, kayu pinus dan sekam padi. Pembuatan arang dilakukan melalui proses pirolisis dengan suhu pembakaran lebih dari 200 °C selama 3 jam, bahan yang digunakan berupa tempurung kelapa sebanyak 7 kg, kayu pinus sebanyak 7 kg dan sekam padi sebanyak 3 kg. Alat yang digunakan untuk pirolisis adalah reaktor pirolisis. Pada proses pirolisis ini, komponen biomassa, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin, mengalami dekomposisi menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu cairan, gas dan padatan yang berupa arang. Hasil dari pembakaran biomassa secara pirolisa menggunakan pirolisator sederhana menghasilkan arang dari beberapa biomassa diantaranya tempurung kelapa menghasilkan prosentase arang berkisar antara 18,29% - 19,43%, untuk pirolisa kayu pinus berkisar antara 12,57% - 13,71%, sedangkan untuk pirolisa sekam padi menghasilkan arang sekam dengan prosentase berkisar antara 28,33% - 33,67%. Pada pengukuran nilai kalor biomassa didapat nilai kalor dari biomassa tempurung kelapa adalah 3,895 Kkal/gr dan arang hasil pirolisis tempurung kelapa adalah 5,113 KKal/gr, untuk biomassa kayu pinus sebesar 3,631 Kkal/gr dan arang hasil pirolisis kayu pinus sebesar 6,785 Kkal/gr, sedangkan untuk biomassa sekam padi sebesar 3,744 Kkal/gr dan untuk arang sekam padi sebesar 4,342 Kkal/gr. Nilai Efisiensi energi kalor proses pirolisa dari tempurung kelapa adalah 25,5%, sedangkan untuk kayu pinus adalah sebesar 23,49% dan untuk sekam padi adalah 46,3 %.

Energy needed in various sectors in Indonesia has increased in line with population and the national economy growth. During these time energy sources used in Indonesia is mostly stillof non-renewable energy resources,such as fuel oil . This can lead to high subsidy to be incurred by the government if oil prices surge as the current price reached 110 U.S.$/barrel. One step that can be done to overcome these problems is the utilization of alternative energy resources, especially renewable energyresources such as biomass energy. Energy utilization of biomass pyrolysis is such a way that the combustion process is done with little or no presence of oxygen . This study aims to make charcoal from several kinds of biomass with different characteristics , namely coconut shell, pine wood and rice husk. Charcoal is made through the pyrolysis process done with combustion temperatures over 200 °C for 3 hours. The materials used are 7 kg of coconut shell, 7 kg of pine wood and 3 kg of rice husk. The apparatus used for pyrolysis is pyrolysis reactor. At this pyrolysis process,biomass components,namely cellulose,hemicellulose and lignin, undergo decomposition and produce three substances in the form of liquids, gases and solids in the form of charcoal . Results from the combustion of biomass pyrolysis using simple pyrolisator produce charcoal that are from coconut shells produce charcoal of 18.29%-19.43%, from pine wood produce charcoal of 12.57% - 13.71%, from rice husk produce charcoal of 28.33% - 33.67%. The calorific values of the biomass obtained were 3,895 Kcal/g for coconut shell, 5.113 Kcal/g for coconut shell charcoal, 3.631 Kcal/g for pine wood, 6.785 Kcal/g for pine wood charcoal, 3.744 Kcal/g for rice husk and 4.342 Kcal/gfor rice husk charcoal. The calculated energy conversion efficiencieswere25.5 % for coconut shell, 23.49% for pinewood and 46.3% for rice husk.

Kata Kunci : Biomassa, pirolisa, arang dan nilai kalor


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.