Laporkan Masalah

ASPEK GENDER PADA PERMUKIMAN ADAT MASYARAKAT TORAJA (STUDI KASUS PADA SITUS KE'TE' KESU')

GILANG SWARA SUKMA, Dr. Anggraeni, M.A.

2013 | Skripsi | ARKEOLOGI

Studi etnoarkeologi yang berkaitan dengan aspek gender pada kompleks permukiman adat masyarakat Toraja di Situs Ke’te’ Kesu’, Toraja Utara. Permasalahan : Bagaimana penerapan konsep gender pada kompleks permukiman adat Toraja di Situs Ke’te’ Kesu’ ? Tujuan: Mengetahui peran serta kedudukan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat Toraja di situs permukiman adat Ke’te’ Kesu’, yang masih menerapkan tradisi megalitik. Metode : Penelitian ini menggunakan analisis spasial dan simbol untuk mengetahui aspek gender yang terdapat pada permukiman adat. Kesimpulan : Masyarakat Ke’te’ Kesu’ memiliki aspek gender yang sangat unik. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Ke’te’ Kesu’ memiliki pembagian peran dan area kerja yang jelas antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki Ke’te’ Kesu’ memiliki peran yang bersifat maskulin dan publik. Peran yang dimiliki perempuan Ke’te’ Kesu’ cenderung bersifat feminin dan domestik. Masyarakat Ke’te’ Kesu’ juga memiliki penghormatan yang lebih terhadap salah satu gender, yaitu perempuan. Penghormatan tersebut tampak pada perlakuan terhadap jenazahnya. Jumlah hewan yang dikurbankan untuk jenazah perempuan lebih banyak dari jenazah laki-laki. Selain itu penghormatan terhadap perempuan juga ditunjukkan dengan memberikan perlindungan terhadap kaum perempuan. Di samping adanya pembagian peran dan area kerja yang jelas serta penghormatan yang lebih tinggi terhadap salah satu gender, masyarakat Ke’te’ Kesu’ juga mengenal adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam pemilihan ketua adat, mengikuti ritual-ritual adat, dan dalam pembagian harta warisan keluarga.

Topic : Ethnoarchaeological study on the gender aspect of the traditional settlement of the Torajan society in the Ke’te’ Kesu’ Site. Issue : How the gender concept is been applied in the Torajan Traditional Settlement Complex of Ke’te’ Kesu’ ? Objectives : To find out the role and position of male and female toward the Torajan Society in the traditional settlement of Ke’te’ Kesu’ where Megalitic tradition is still alive. Method : This research is using spatial and symbol analysis to find out the gender aspect of a traditional settlement. Conclusion : Ke’te’ Kesu’ society has possesing a unique gender aspect. Toward their daily social life, the Ke’te’ Kesu’ people have clearly divided their role and the work area of male and female. The male has a role inclined to masculin and public, whereas the female’s role is feminin and domestic. The Ke’te’ Kesu’ society has also more respect toward the female instead of the male. This respect is can be seen on the way they treat the deadbody of female. The number of sacrificed animal for the female’s deadbody is higher than that of male. Besides that, the respect toward the female has also been shown by protecting the female from enemies when the war happened. Besides the existence of clearly division of the roles and work area and also the more respect toward one of the gender, Ke’te’ Kesu people have also recognized the equality of male and female rights. Male and female are possesing equal rights as such in electing the chieftain, participating on the traditional rituals, and the allotment of family inherritance.

Kata Kunci : permukiman, gender, etnoarkeologi, Toraja, Ke’te’ Kesu’


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.