freiburg cathedral boys choir: pandangan dan motivasi penyanyi paduan suara gereja
PUNGKI AHIMSA S, Dr. G.R. Lono lastoro Simatumpang, M.A.
2013 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYAFreiburg Cathedral Boys Choir (FCBC) adalah sebuah kelompok paduan suara gereja yang berdiri di bawah naungan Domsingschule Munster (Sekolah Bernyanyi Gereja Munster) di Freiburg, Jerman. Sebagai paduan suara gereja FCBC memiliki tugas utama bernyanyi di ibadah-ibadah gereja. Walaupun demikian, FCBC juga aktif bernyanyi di luar konteks ritual gereja misalnya dalam konser, studio rekaman, dan acara televisi. Ada beberapa hal menarik dalam FCBC yang diangkat dalam penelitian ini. Pertama, penyanyi FCBC memiliki latar belakang dalam berbagai aspek yang bervariasi. Dalam perekrutan anggota, paduan suara ini mengharuskan anggotanya memenuhi kriteria tertentu dalam aspek musikal dan kesediaan berpartisipasi tetapi tidak membatasi aspek lain seperti kepercayaan relgius. Di samping itu anggota FCBC terdiri atas 65 laki-laki dengan rentang usia dari 7 hingga 31 tahun. Penyanyi bisa masuk dalam grup itu saat ia masih kecil maupun saat sudah dewasa. Hal ini memungkinkan durasi keterlibatan penyanyi yang bisa mencapai angka di atas 10 atau 15 tahun. Permasalahan utama yang dikaji pada karya ini adalah tentang motivasi. Pemahaman tentang hal tersebut dilakukan dengan menggali pandangan penyanyi tentang keterlibatan dirinya bernyanyi di FCBC dan pandangannya atas FCBC sebagai tempat mereka beraktivitas. Dengan menggunakan teori praktik Pierre Bourdieu, informasi-informasi tersebut diidentifikasi sebagai habitus (kebiasaan), capital (modal), dan field (bidang-bidang), dan dijabarkan bagaimana hal-hal tersebut menjadi motif terjadinya sebuah practice (praktik). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberagaman penyanyi juga berarti kepemilikikan modal yang berbeda-beda pada masing-masing individu. Ini berdampak pada adanya perbedaan jenis modal yang terfasilitasi oleh FCBC pada masing-masing penyanyi. Ada yang merasa mendapat nilai tambahan modal pada aspek kesenian, ada yang pada aspek religi, dan ada yang merasa mendapatkan kebiasaan baru dalam kesehariannya. Penyanyi dewasa FCBC umumnya telah memiliki pengalaman bernyanyi di paduan gereja baik di dengan tumbuh di dalam FCBC maupun di paduan suara lain. Hal ini menunjukkan adanya aspek kebiasaan dalam keterlibatan mereka di FCBC. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa motivasi penyanyi terlibat dalam FCBC dipengaruhi oleh modal yang dibawanya, perlakuan FCBC sebagai field terhadap modal tersebut, dan adanya kebiasaan bernyanyi paduan suara.
Freiburg Cathedral Boys Choir (FCBC) is a church choir group existing under the authorithy of Domsingschule Munster (Munster Church Singing School). As a church choir FCBC’s main duty is to sing in masses and church events. However FCBC is also active in performing in concerts, recording studio, and the television. There are severeal interesting things about FCBC. Firstly, FCBC singers has differences in the matter of background. This choir requires the member to qualify a certain criteria in the context of music and willingness in participating but not in other aspects like religious belief. Secondly FCBC consists of 65 singers with 7 – 31 years old age range. A singer can join FCBC as a child or when he is already an adult. This makes the duration of involvement among the singers can reach above 10 or 15 years. The main problem brought up in this research is about motivation. The problem will be discussed by understanding the perception of the singers about their own involvement in the choir and about FCBC as a place for them to sing. Using Bourdieu’s theory, that informations can be distinguished as habitus (habit), capital, and field. Those three aspect then create motivation to do pratice. The result of this research shows that the diversity of choir members makes each of the singers have their own type of facilitated capital during their interaction in FCBC. However, that cannot exclude FCBC as a place for the singers to interact, either with each other and with FCBC as a field. This research also found that the singers see their involvement as a habit since many of the adult singers are familiar with church choir since they were little. In conclusion, the practice of singing in FCBC is influenced by the singer’s capital and how it is treated in the field and the way that the field allows the singer to have a habit in singing in a church choir.
Kata Kunci : Praktik, kebiasaan, modal, bidang-bidang, motivasi, agama, kesenian