ANALISIS SEMIOTIS UNSUR-UNSUR SESAJI DALAM PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI DESA PAGERGUNUNG KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG
DEWI RATIH, Prof. Dr. Marsono, S.U.
2013 | Skripsi | SASTRA NUSANTARAPenelitian ini berjudul ‘Analisis Semiotis Unsur-unsur Sesaji dalam Pertunjukan Wayang Kulit di Desa Pagergunung Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang’.Skripsi ini mendiskripsikan unsur-unsur sesaji dalam pertunjukan wayang kulit di desa Pagergunung.Pertunjukan wayang kulit diadakan dalam acara nyadran, saparan, atau acara syukuran lainnya. Pertunjukan wayang kulit di desa Pagergunung menggunakan berbagai unsur-unsur sesaji. Unsur-unsur sesaji tersebut bukanlah bentuk fisik yang tidak mempunyai makna, tetapi unsur-unsur sesaji tersebut mewakili referen yang ada diluar bentuk fisik, dan dibalik nama sesaji itu terkandung makna yang mendalam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai macam unsur-unsur sesaji dalam pertunjukan wayang kulit.Unsur-unsur sesaji dalam pertunjukan wayang kulit diperoleh dengan wawancara kepada Dhalang dan mengamati secara langsung pertunjukan wayang kulit. Unsur-unsur sesaji dalam pertunjukan wayang kulit di desa Pagergunung dianalisis menggunakan analisis semiotis.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori ‘The Triangle of Signification’dari Lyons untuk mengetahui makna yang terkandung dalam unsur-unsur sesaji dalam sebuah pertunjukan wayang kulit.Berikut ini data sesaji dalam pertunjukan wayang kulit di desa Pagergunung:tumpêng,ingkung, mênyan, kêmbang sêtaman, jênang abang, jênang putih, jênang sura, cok bakal, kopi pait, teh pait, wedang santên, wedang putih, dhawêt, dhuwit, jajanan pasar, pari, kêlapa, jagung, têbu dan gula jawa. Hasil analisis semiotis dapat diketahui makna-makna yang terkandung dalam unsur-unsur sesaji pertunjukan wayang kulit. Selain itu, dengan diungkapkan makna-makna unsur sesaji dalam pertunjukan wayang kulit, masyarakat dapat mengetahui sesaji apa saja yang digunakan dalam pertunjukan wayang kulit, dan mengetahui makna-maknanya, serta melestarikan pertunjukan wayang kulit dengan menggunakan unsur-unsur sesaji.
This Skripsi entitled‘Semiotic Analysis of Offering Elements in Puppet Show in Pagergunung Village Ngablak Sub-district Magelang District’. This Skripsi describes offering elements puppet show in Pagergunung village. Javanese puppet show event was held in nyadran, saparan or the other thanksgiving events. Puppet show in Pagergunung area use various offering elements and that elements are not physic forms without meaning, butthe offerings element srepresent referents which is beyond the physical form, and the name behind theo fferings contained deep meaning.As for the purpose of this research is to find out its various offerings elements in puppet show. Offerings elements in puppet show were obtained by interview to the Puppeteer (Dhalang) and directly observed to the puppet show. Offering elements in puppet show were analyzed by semiotic analysis. In this research, the author used ‘The Triangle of Signification’ theory by Lyons, to know the contained meaning in its fferings elements in puppet show.Here is the data offering elements in puppet showin Pagergunung village:tumpêng,ingkung, mênyan, kêmbang sêtaman, jênang abang, jênang putih, jênang sura, cok bakal, kopi pait, teh pait, wedang santên, wedang putih, dhawêt, dhuwit, jajanan pasar, pari, kêlapa, jagung, têbu dan gula jawa. From the result of semiotic analysis can be known the contained meaning in offerings elements in puppet show. Besides, by disclosed the meaning of offerings elements in puppet show, society can know, understand, and preserve puppet show by using offering elements.
Kata Kunci : unsur-unsur sesaji, pertunjukan wayang kulit, semiotis