PEMILIHAN SATWA PRIORITAS DI SUAKA MARGASATWA PALIYAN
Nurrochmah Wisudhaningrum, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut.,M.Sc
2013 | Tesis | S2 Ilmu KehutananSuaka Margasatwa (SM) Paliyan merupakan kawasan konservasi suaka alam untuk melindungi habitat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Kondisi awal penunjukan SM Paliyan dalam kondisi yang rusak akibat penjarahan. Kerusakan ekosistem ini menjadikan SM paliyan berbeda dengan kawasan suaka margasatwa lainnya yang ditunjuk atau ditetapkan dengan kondisi ekosistem yang relatif bagus. Monyet ekor panjang di SM Paliyan, dianggap menjadi hama oleh masyarakat. Untuk lebih mengoptimalkan fungsi kawasan perlu dipilih satwa prioritas yang sesuai secara ekologis dan didukung oleh masyarakat. Satwa prioritas diharapkan dapat menjadi arahan dalam strategi pengelolaan dan rencana pengelolaan satwa liar yang lebih efektif, efesien, komprehensif untuk mencapai tujuan pengelolaan kawasan. Tujuan penelitian ini adalah memilih satwa prioritas untuk SM Paliyan dengan metode analytical hierarchy proses (AHP), mengetahui pendapat masyarakat sekitar SM Paliyan mengenai peran SM Paliyan dalam kegiatan pelestarian satwa liar. Pemilihan satwa prioritas dengan analisis multikriteria menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Kelebihan proses ini terletak pada rancangannya yang bersifat komprehensif, dengan menggunakan logika data kuantatif dan kualitatif. Persepsi masyarakat menggunakan teknik analisa skoring diukur dengan menggunakan Skala Likert. Pemilihan satwa prioritas menggunakan kriteria pengawetan spesies (bobot 0,52), fungsi ekologi (bobot 0,434) dan kepentingan sosial ekonomi (bobot 0,213). Dari Ketiga kriteria tersebut dijabarkan dalam 8 indikator dan 10 sub indikator. Score tertinggi prioritas satwa untuk aves adalah jenis Gallus varius (Ayam hutan hijau) : 7,347, serangga adalah Oecophylla sp (Semut Rang-rang) : 5,685; dan mamal adalah Hystrix javanica (Landak Jawa) : 6,437. Score tertinggi untuk semua satwa adalah jenis Gallus varius (Ayam hutan hijau) : 7,347, Gallus gallus (Ayam hutan merah) : 7,254, dan Falco moluccensis (Alap-alap sapi) : 6,894. Secara keseluruhan persepsi masyarakat terhadap fungsi SM Paliyan ini mendukung untuk program pelestarian satwa liar, termasuk mengenai satwa prioritas.
Paliyan Wildlife Sanctuary has been designed to protect the habitat of long-tailed monkeys (Macaca fascicularis). In the initial condition of appointment, Paliyan Wildlife Sanctuary was damaged by looting. This ecosystem damage made Paliyan Wildlife Sanctuary different from other wildlife preserves which were appointed in relatively good condition of ecosystem. Long-tailed monkey in Paliyan Wildlife Sanctuary is considered a pest by the community. To further optimize the function of the area, it is necessary to select priority species which ecologically appropriate and supported by the community. Priority species is expected to be a direction in the management strategies and wildlife management plan which is more effective, efficient and comprehensive to achive the aim of the area management. The purpose of this study are to determine priority species for Paliyan Wildlife Sanctuary using Analytical Hierarchy Process method and to find out surrounding communities perception toward the function of Paliyan Wildlife Sanctuary in wildlife conservation. Analytical Hierarchy Process method was used to select the priority species with multi-criteria analysis. The strength of this process lied in its comprehensive design, by using quantitative and qualitative data logic. Likert Scale was used to measure community perception using scoring analysis technique. Species preservation criteria was used to select priority species (weight 0,52), ecological function (weight 0,434) and socio-economic interest (weight 0,213). The three criteria were outlined in 8 indicators and 10 sub-indicators. The highest score for priority species of aves was Gallus varius (Green Junglefowl) : 7,347, insect was Oecophylla sp (Rang-rang ant) : 5,685 ; and mammals was Hystrix javanica (Javan Porcupine) : 6,437. The overall public perception toward the function of Paliyan Wildlife Sanctuary supported the wildlife conservation programs, including the priority species.
Kata Kunci : kawasan konservasi, analisis multikriteria, Analytical Hierarchy Proses (AHP), kriteria dan indikator, persepsi