Laporkan Masalah

BAHASA TETUN, DAWAN, DAN ROTE DI NUSA TENGGARA TIMUR (KAJIAN KOMPARATIF DAN BUDAYA)

EMI RENOAT, Dr. Inyo Yos Fernandez, MA.

2013 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian ini mengkaji relasi kekerabatan bahasa Tetun, Dawan dan Rote yang secara administrative terletak di Kabupaten Belu, Kabupaten Timur Tengah (TTS) Selatan, dan Kabupaten Rote-Ndao provinsi Nusa Tenggara Timur. Kajian relasikekerabatan ketigabahasa ini, dilakukan melalui sudut kajian sinkronis dan diakronis dengan pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan menemukan relasi kekerabatan ketiga bahasa dengan menggunakan teknik leksikostatistik. Sedangkan, pendekatan kualitatif bertujuan menemukan evidensi relasi kekerabatan ketiga bahasa di bidang fonologis dan leksikon, melalui rekontruksi. Selain kajian sinkronis dan diakronis, penelitian juga melibatkan kajian budaya masyarakat Ttn, Dwn, dan Rt untuk membuktikan hasil kajian diakronis. Hasil kajian sinkronis ketiga bahasa tersebut menunjukan adanya kekerabatan yang erat. Bahasa Ttn memikili gugus konsonan /kw/, /ks/, dan /kl/; bahasa Dwn memiliki gugus konsonan /mn/, /sn/, /nm/, dan /kl/; sedangkan bahasa Rt memiliki konsonan /mb/, /nd/, dan /ng/. Secara leksikon ketiga bahasa berkategori bahasa non-vokalis dengan frekuensi terbanyak yaitu dua suku kata. Dalam kajian diakronis, dengan teknik leksikostatistik hubungan kekerabatan ketiga bahasa menunjukkan tingkat kekerabatan sebesar rerata 41%, yaituTtn – Dwn, 41,00 %; Ttn – Rt, 41,50 %; danDwn – Rt, 40,50 %. Berdasarkan persentase ini maka hubungan antar ketiga bahasa dikategorikan dalam kelompok keluarga bahasa. Hasil kajian diakronis kuantitatif ini kemudian ditelusuri kembali melalui kajian diakronis kualitatif. Bahasa Ttn, Dwn, dan Rt menunjukan korespondensi yang tidak teratur. Fonem vokal /a/, /o/, /a/ dalam bahasa Tn berkorespondensi masing-masingd engan /a/, /e/, dan /e/ dalam bahasa Dwn, dan /e/, /e/, dan /a/ dalam bahasa Rt pada posisi ultima dan penultima. Sementara itu untuk fonem konsonan /l/, /d/, /h/, dan /r/ dalam bahasa Ttn, masing-masing berkorespondensi dengan /n/, /l/, /f/, /l/ dalam bahasa Dwn, dan dengan /l/, /d/, /f/, dan /r/ dalam bahasa Rt juga pada posisi ultima dan penultima. Evidensi fonologis dan leksikal pemisah dan penyatu bahasaTtn, Dwn, dan Rt memperlihatkan fonem PAN *a, *i, *e, *l, *f, *d, *r, *w, *u, *b mengalami retensi dan inovasi pada secara bersama dalam bahasaTtn, Dwn, dan Rt pada posisi ultima dan penultima. Semakin mempererat relasi kekerabatan antar ketiga bahasa tersebut, ditemukan evidensi kekerabatan melalui pewarisan bentuk etimon secara bersama pada ketiga bahasa tersebut. Kajian budaya ketiga masyarakat penutur bahasa Ttn, Dwn, dan Rote memperlihatkan banyak kemiripan. Kemiripan budaya itu meliputi kepercayaan dan sistem pengetahuan,mata pencaharian, teknologi dan perlengkapan hidup, dan kesenian.

This study examines the relation of Tetum kinship, Dawan and Rote which is administratively located in Belu district, Middle East District(TTS) South, and Rote- Ndaoregency of East Nusa Tenggara province. Study of kinship relations of the third language, is done through the corner of synchronic and diachronic study with quantitative and qualitative approaches. Quantitative approaches aimed to find out the kinship relations using of the third languages by lexicostatistics techniques. Meanwhile, a qualitative approach aimed to find out the evidence of the third language kinship relations in the field of phonological and lexicon, through shared innovation criteria. In addition synchronic and diachronic study, this research is also involves the study of culture Ttn, Dwn, and Rt to prove the results of diachronic study. Results synchronic study of the third languages show a close kinship. Ttn language has consonant clusters /kw/, /ks/, and /kl/; Dwn language has the consonant cluster /mn/, /sn/, /nm/, and /kl/, while the Rt language has consonant /mb/, /nd/, and /ng/. In all three languages lexicon non-language vocalist category with the highest frequency that is two syllables. In a diachronic study, by technique lexicostatistics the relation of kinship of the third languages show the level of the average 41%, which is Ttn - Dwn, 41.00%; Ttn - Rt, 41.50%, and Dwn - Rt, 40.50%. Based on this percentage, the relationship among third languages categorized in groups of family languages. The result of quantitative Diachronic study are then traced back through diachronic qualitative study. Ttn language, Dwn, and Rt showed irregular correspondence. Phoneme vowel /a/, /o/, /a/ in the language of correspond respectively to /a/, /e/, and /e/ in the language of Dwn, and /e/, /e/, and /a/ Rt language in penultimate position and ultima. Meanwhile, for the consonant phonemes /l/, /d/, /h/, and r/ in the language of Ttn, each corresponding to a /n/, /l/, / f /, /l/ in the language of Dwn, and with /l/, /d/, /f/, and /r/ in the language Rtultima and also in the penultimate position. Evidence phonological and lexical separators and unifying language of Ttn, Dwn, and Rt show PAN phoneme * a, * i, * e, * l, * f, * d, * r, * w, * u, * b experiencing retention and innovation on together in the language of Ttn, Dwn, and Rt the ultima and the penultimate position. Further strengthen the relations of kinship among the third languages, kinship through inheritance discovered evidence etimon forms together in all three languages. The third cultural studies Ttn public speakers, Dwn, and Rote show many similarities. Similarities include the belief that culture and knowledge systems, livelihood, technology and equipment life, and art.

Kata Kunci : Sinkronis, diakronis, kuantitatif, kualitatif, leksikostatistik, danbudaya


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.