HUBUNGAN ANTARA INDUKSI MISOPROSTOL PADA WANITA HAMIL DENGAN KEJADIAN RUPTUR UTERI DI RS SARDJITO DAN AFILIASI

KISWA ANGGREANY, Dr. Muhammad Lutfi SpOG (K)

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar belakang: Misoprostol adalah analog prostaglandin E1 yang semakin luas penggunaannya untuk induksi persalinan. Hiperstimulasi merupakan komplikasi penggunaan misoprostol yang dapat menyebabkan ruptur uteri. Tujuan: Untuk mengetahui assosiasi antara kejadian ruptur uteri dengan penggunaan misoprostol untuk induksi persalinan. Desain: Studi case control Cara: Kasus adalah semua wanita yang melahirkan di RS Sardjito dan RS afiliasi dari Januari 2007 s/d November 2012 dengan diagnosis ruptur uteri. Kontrol diperoleh secara random dari Rumah Sakit yang sama, Uji Chi-square dan regresi logistik digunakan untuk analisis statistik. Hasil: Terdapat 53 kasus ruptur uteri dan 199 kontrol. Risiko ruptur uteri yang terkait paparan misoprostol adalah 1,09 (CI 95% 0,52-2,2), sementara paparan oksitosin 0,80 (CI 95% 0,35-1,85), ekstraksi vakum 2,18 (CI 95% 0,87-5,46), usia > 35 tahun 1,31 (CI 95% 0,61-2,82), paritas > 3 2,19 (CI 95% 0,91-5,24), berat badan janin >3500 gr 3,46 (CI 95% 1,46-8,16). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa risiko tertinggi yang berhubungan dengan ruptur uteri adalah berat janin > 3500 gr (OR 3,46; CI 1,48-8,56), diikuti paritas (OR 2,56; CI 1,019-6,465) dan ekstraksi vakum (OR 2,45; 0,94-6,39). Kesimpulan: Tidak terdapat asosiasi antara paparan misoprostol dengan kejadian ruptur uteri. Berat janin > 3500 gr dan paritas > 3 meningkatkan risiko ruptur uteri.

Background: Misoprostol is a synthetic prostaglandin E1 analogue which is now commonly used for induction of labor. Hyperstimulation is a complication of misoprostol that may lead to uterine rupture1T. Objective: To find the association between misoprostol exposure for induction of labor with uterine rupture. Design: Case control Study Methods: Case were all women who delivered in Sardjito and affiliate Hospital from January 2007 to November 2012 with the diagnosis of uterine rupture. Control were taken by random from the same hospital. Chi square test and 1Tlogistic1T3T 1T3Tregression1T3T were use for statistical 3Tanalysis. Result: There were 53 cases of uterine rupture and 199 controls. Risk of of uterine rupture associated with misoprostol exposure was OR 1, 09 (CI 95% 0,52-2,2), while that of oxytocin exposure was 0,80 (CI 95% 0,35-1,85), of vacuum extraction was 2,18 (CI 95% 0,87-5,46), of age > 35 years old was 1,31 (CI 95% 0,61-2,82), of parity > 3 was 2,19 (CI 95% 0,91-5,24), of fetal weight >3500 gr was 3,46 (CI 95% 1,46-8,16). Logistic regretion analysis show that the highest risk factor associated with uterine rupture was fetal weight > 3500 (OR 3,46; CI 1,48-8,56) followed by parity (OR 2,56; CI 1,019-6,465) and vacuum extraction (OR 2,45; 0,94-6,39). Conclusion: There was no association between misoprostol exposure with uterine rupture. Fetal weight > 3500 gr and Parity > 3 increased risk of uterine rupture.

Kata Kunci : Misoprostol, Ruptur uteri, Paritas, Berat janin.