Tumpangsari Legum Arbila (Phaseolus lunatyus L.) Berinokulum Rizobium Dengan Sorgum (Sorghum bicolor (L) Moench Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Hijauan Pakan Ruminansia

Bernadete Barek Koten, Prof. Ir. R. Djoko Soetrisno, M.Sc., Ph.D.

2013 | Disertasi | S3 Ilmu Peternakan

Tiga tahapan penelitian telah dikerjakan untuk mengevaluasi produktivitas hijauan hasil tumpangsari arbila berinokulum rizobium dan sorgum dalam rangka meningkatkan produktivitas hijauan pakan ruminansia. Rancangan faktorial dengan 4 level dosis inokulum rizobium dan 3 level umur panen telah dicobakan pada arbila serta 3 level dosis urea dan 3 level umur panen dengan 4 ulangan telah dicobakan pada tahap 1 untuk mengevaluasi produktivitas arbila dan sorgum sebagai hijauan pakan. Rancangan faktorial dengan 2 level jarak tanam arbila dan 3 level jumlah baris sorgum sebagai tanaman sela dengan 3 ulangan juga telah dicobakan pada tahap 2 dan 3 untuk mengevaluasi produktivitas tumpangsari kedua tanaman tersebut dan respon ternak yang mengonsumsinya. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa dosis inokulum rizobium 15 g/kg benih dan umur panen 100 hari bagi arbila menghasilkan produksi bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan protein kasar (PK), nitrogen (N) terserap, kadar BO dan kadar serat kasar (SK) tertinggi serta kadar saponin terendah, dan kadar PK yang masih tinggi yaitu 16,16% BK. Bagi sorgum, dosis urea 100 kg/ha dan umur panen 90 hari menghasilkan pertumbuhan, produksi BK, BO, PK, kadar BO, ekstrak eter (EE), SK, dan serapan N tertinggi. Hasil penelitian tahap II, jarak tanam arbila 120 cm dengan jumlah baris sorgum 2 dan 3 menghasilkan produksi BK, BO, PK, nilai Land quivalent ratio (LER), kadar BO, tertinggi dengan kadar lignin terendah, dan 13,36% BK kadar PK. Penelitian tahap III, konsumsi dan kecernaan tertinggi diperlihatkan oleh kambing pada hijauan dengan perlakuan jarak tanam arbila 120 cm dengan 2 baris sorgum dan perlakuan jarak tanam arbila 180 cm dengan 1 baris sorgum. Disimpulkan bahwa tumpangsari arbila yang diinokulasi rizobium 15 g/kg benih yang dipanen pada umur 100 hari dengan sorgum yang dipanen 90 hari pada jarak tanam arbila 120 cm dan 2 baris sorgum menghasilkan produktivitas terbaik sebagai hijauan pakan bagi ruminansia.

Three phases of studies have been done to evaluate the productivity of forage yield by intercropping arbila added rhizobium inoculant with sorgum in order to improve the productivity of forage ruminants. Factorial design with 4 dose levels of rhizobium inoculant and 3 levels of harvest time has been attempted in arbila and 3 dose levels of urea and 3 levels of harvenst time with 4 replications has been attempted in the first stage to evaluate productivity arbila and sorghum as forage. Factorial design with 2 levels arbila spacing and 3 levels of row of sorghum crops have with 3 replication also been tested between stage 2 and 3 to evaluate the productivity of both crops and respon of livestock that consumes it. The results of the phase I study showed that for arbila, the dose of rhizobium inoculant 15 g/kg of seed and harvest 100 days to produce dry matter (DM), organic matter (OM), and crude protein (CP) production, N absorption, OM and crude fiber (CF) levels highest but lowest saponin level. CP level are still high at 16, 16% of DM. For sorghum, the dose of 100 kg urea/ha and 90 days old yield growth, DM, OM, and CP production, levels of OM, EE, crude fiber (CF), and N uptake highest. The results of the second phase of the study, arbila spacing of 120 cm with 2 and 3 row of sorghum produce DM, OM, CP production, LER values, and levels of OM highest, but lowest level of lignin, while 13.36% CP levels. The third phase of the study, demonstrated the highest consumption and digestibility by goats on forage with treatment 120 cm spacing arbila with 2 row of sorghum and 180 cm spacing arbila with 1 row sorghum. It was concluded that the intercropping arbila inoculated rhizobium 15 g/kg seeds harvested at 100 days with sorghum harvested at 90 days, which planted at 120 cm spacing of arbila and 2 rows of sorghum produces the best productivity as forage for ruminants.

Kata Kunci : Phaseulus lunatus L., Sorghum bicolor (L) Moench, Tumpangsari, Hijauan pakan, rizobium