ANALISA KOMPARASI EFEKTIVITAS DAN BIAYA ANTARA MONOTERAPI CEFTRIAXONE I.V DAN CEFTRIAXONE I.V DITAMBAH CIPROFLOXACIN I.V SEBAGAI TERAPI EMPIRIS PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT

Afifah Machlaurin, DR. Satibi, M.Si., Apt.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Terapi pneumonia yang paling penting adalah terapi penggunaan antibiotik. Oleh karena itu dibutuhkan terapi antibiotik yang rasional sekaligus mempertimbangkan segi farmakoekonomi. Pola penggunaan antibiotik pada terapi empiris pneumonia di rumah sakit sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah monoterapi antibiotik ceftriaxone i.v (CTX) memiliki efektivitas lebih baik dan biaya lebih murah dibandingkan terapi ceftriaxone i.v ditambah ciprofloxacin i.v (CTXCP) sebagai terapi empiris pneumonia di bangsal rawat inap RSUP DR. Kariadi. Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medik dan catatan pembayaran pasien pneumonia yang masuk rumah sakit dalam rentang waktu Januari - Desember 2012. Data dikelompokkan dengan metode purposive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien pneumonia dewasa dan lansia (usia >18 tahun) yang memerlukan perawatan rumah sakit dan mendapat terapi CTX atau CTXCP. Untuk pasien dengan pneumonia aspirasi, pasien immunocompromize (HIV/AIDS atau kanker ganas), pasien dengan penyakit infeksi lain tidak dimasukkan dalam penelitian. Parameter efektivitas dalam penelitian ini adalah LOS (length of stay), LOSAR (length of stay antibiotic related)), success rate, dan CFA (first line clinical failure avoided). Biaya dilihat dari biaya akomodasi dan konsultasi, biaya pemeriksaan laboratorium, biaya pelayanan medis, biaya antibiotik, biaya obat, dan total biaya selama perawatan di rumah sakit. Didapatkan 171 pasien, 106 pasien mendapat terapi CTX dan 65 pasien mendapat terapi CTXCP. Pasien dengan terapi CTX memiliki nilai LOS dan LOSAR yang lebih pendek dibanding kelompok CTXCP (11,32 vs 13,15 hari, p=0,14 dan 9,26 vs 12,09 hari, p=0,000). Selain itu nilai success rate dan CFA terapi CTX lebih bagus dibanding CTXCP (81,13% vs 66,15%, p=0,027 dan CFA 71,79% vs 44,62%, p=0,000). Dari segi pembiayaan, kelompok CTXCP memiliki biaya yang signifikan lebih tinggi dibanding kelompok CTX pada semua komponen pembiayaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa monoterapi ceftriaxone i.v memiliki efektivitas lebih baik dan biaya lebih murah dibanding terapi kombinasi ceftriaxone i.v ditambah ciprofloxacin i.v sebagai terapi empiris pneumonia di rumah sakit.

One of the most important treatment in pneumonia is antibiotic. we have to consider not only rationale antibiotic therapy but also the pharmacoeconomic of the treatment. Wide variations in antimicrobial prescribing practices exist in hospitalized pneumonia. The objective of this study was to compare the effectiveness and cost ceftriaxone i.v monotherapy (CTX) vs combination therapy ceftriaxone i.v plus ciprofloxacin i.v (CTXCP) as empiric treatment hospitalized pneumonia in Hospital DR. Kariadi. This study was retrospective. Data was observed from medical record and payment note from patient with pneumonia in Hospital DR. Kariadi during Januari-Desember 2012. Data recruited by purposive sampling. Inclusion criterias of this study were adult patient hospitalized pneumonia (age>18 year) with CTX or CTXCP treatment. Exclusion criterias were aspiration pneumonia, immunocompromized patient (HIV/AIDS or malignancy), and patient with another infection. Effectiveness parameters of this study were LOS (length of stay), LOSAR (length of stay antibiotic related), success rate, and CFA (first line clinical failure avoided). Cost included acomodation, laboratorium, medical service, antibiotics, drugs, and total cost. Overall, 171 paients were recruited. Of these 65 patients received CTX and 106 patients received CTXCP. LOS and LOSAR were shorter in CTX group than CTXCP (11,32 vs 13,15 days, p=0,14 and 9,26 vs 12,09 days, p=0,000). Success rate and CFA in CTX group better than CTXCP (81,13% vs 66,15%, p=0,027 and CFA 71,79% vs 44,62%, p=0,000). Costs in CTXCP group were significantly higher than CTX in all components. In conclusion monotherapy ceftriaxone i.v is more cost effective than combination therapy ceftriaxone i.v plus ciprofloxacin i.v as empiric treatment of hospitalized pneumonia in Hospital DR. Kariadi.

Kata Kunci : : ceftriaxone i.v, ciprofloxacin i.v, analisa efektivitas, analisa biaya, pneumonia, rumah sakit