Pematahan Dormansi Benih Bawang Merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) Dengan Pemotongan Umbi
GINDRA SATRIYADI, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc.
2013 | Skripsi | PEMULIAAN TANAMANBawang merah pada umumnya memiliki masa dormansi selama 3 bulan, sehingga perlu dilakukan penyimpanan sebelum ditanam. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemotongan umbi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada umbi setelah panen, simpan 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Penelitian bawang merah varietas Biru, dilaksanakan di lahan petani Dusun Karang asem, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mulai bulan Mei sampai Juli 2012. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan perlakuan dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama berupa umbi tanpa penyimpanan, umbi simpan satu bulan, umbi simpan dua bulan dan umbi simpan tiga bulan. Faktor kedua berupa pemotongan umbi terdiri dari tiga macam yaitu umbi tanpa pemotongan, umbi yang dipotong sepertiga dan umbi yang dipotong setengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan pemotongan umbi belum dapat mematahkan dormansi pada penyimpanan bawang merah kurang dari 3 bulan. Daya tumbuh, indeks vigor, tinggi tanaman, jumlah umbi pertanam dan bobot umbi perpetak memiliki hasil yang lebih baik pada umur penyimpanan 3 bulan.
Shallot has three months of dormancy period therefore, shallot needs to be stored before planting. The aim of the research was to determine the effects of cutting bulbs to the growth and production of shallot after the bulbs harvest and after the bulbs stored 1 month, 2 months, 3 months. Blue variety shallot was used for the research conducted at the farmers fields at Karang asem, Bantul District, Bantul Regency, The Province of Yogyakarta Special Territory from May to July of 2012. The research was designed in Random Complete Block Design (RCBD) with two factor and three blocks as replications. The first factor was storage period i.e bulbs without storage, storage in 1 month, 2 months and 3 months. The second factor was bulb cutting i.e without cutting, a third cut bulbs and a half cut bulbs. The research results indicated the cutting treatment of bulbs could not break the shallot dormancy for the shallot bulbs which stored less than three months that germination, vigor, height of plant, number of bulbs per plant, bulbs weight per plot showed good value after the bulbs stored for 3 months.
Kata Kunci : bawang merah, dormansi, pemotongan, umbi