Laporkan Masalah

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN GOA COKRO BERBASIS KONSERVASI SEBAGAI PENUNJANG DAYA TARIK WISATA DI DESA UMBULREJO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SETIA PAMBUDI, Fahmi Prihantoro, SS., SH., MA.

2013 | Tugas Akhir | D3 KEPARIWISATAAN

Pariwisata bisa menjadi dongkrak pertumbuhan negara-negara berkembang. Indonesia yang merupakan salah satu Negara berkembang di dunia bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya untuk mengembangkan pariwisata dalam rangka menumbuhkan ekonomi di negaranya. Wisata yang digemari saat ini adalah wisata alam meliputi wisata minat khusus, banyak yang senan dengan tantangan, pengalaman dan pengetahuan. Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya akan wisata alam. Salah satunya yang sedang dikembangkan adalah Goa yang terletak di Dusun Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong. Kabupaten Gunungkidul. Goa Cokro dinamakan juga luweng karena bentuknya vertikal sekitar 18 m masuk kedalam tanah, panjang goa sekitar 50 m kebarat dan 200 m ke timur. Penelitian ini membahas tentang perencaaan dan pengembangan berbasis konserasi yang ada di Goa Cokro. Perencanaan dan Pengembangan yang belum maksimal seperti kurangnya pemberdayaan potensi baik satwa ataupun lahan yang ada di Dusun Blimbing dimana sangat dimungkinkan untuk dikembangkan dan dapat menjadi hasil yang sangat besar bagi pemerintah setempat maupun masyarakat sekitar.

Tourism can be support for growth evolution of evolve countries. Indonesia is one of evolve countrie that can maximize their potential to develop tourism for growing economy in the country. And now some people like natural attractions include the special interest tourism, adenture, experiences and knowledge. Gunungkidul is one area in Yogyakarta region that has many natural attractions. One of them was developed that the cave is located in Blimbing Hamlet, Umbulrejo Village, Ponjong District. Gunungkidul.Region. Cokro cave is also called Luweng Cokro because of its shape approximately 18 m vertically into the ground, distance of this cave about 50 m to the west and 200 m to the east. This research is about planning and development based conservation in Cokro cave. The empowerment of potential is not miaximized like the animals or the ground in Blimbing Hamlet where it’s possible to develop and can be a very big result for local government and communities.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengembangan, Konservasi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.