Laporkan Masalah

HUBUNGAN KETEBALAN RETINAL NERVE FIBER LAYER DENGAN SENSITIVITAS RETINA PADA GLAUKOMA KRONIS DI YOGYAKARTA

Yoice Cloudine, dr. Retno Ekantini, SpM (K), M.Kes.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Penyakit Mata

Pendahuluan:Glaukoma adalah sekumpulan gejala dengan tanda karakteristik berupa adanya neuropati optik glaukomatosa bersamaan dengan defek atau gangguan penyempitan lapang pandangan yang khas sehingga memerlukan pemeriksaan OCT dan Humprey untuk menilai tingkat kerusakan akibat glaukoma. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketebalan Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL) dengan sensitifitas retina pada pasien glaukoma kronis. Metode:Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui korelasi antara ketebalan Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL) dengan sensitifitas retina pada pasien glaukoma kronis. Subyek penelitian adalah penderita glaukoma kronis yang datang ke Poliklinik Mata RSUP Dr Sardjito dan RS Mata YAP, Yogyakarta. Hasil:Dari pemeriksaan yang dilakukan didapat korelasi positif yang paling kuat adalah korelasi positif antara pemeriksaan OCT temporal dengan HFA inferonasal (r=0,558), HFA superonasal dan OCT temporal (r=0,550), dan OCT nasal dengan HFA superotemporal (r= 0,535). Sehingga pengukuran ketebalan RNFL dengan OCT pada pasien dengan glaukoma kronis sangat relevan dilakukan untuk evaluasi berkala selain perimetri. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, disarankan pemeriksaan OCT dan HFA dilakukan 3 kali .

Glaucoma is a set of symptoms with characteristic signs such as optic neuropathy of Glaucoma with defects or failures of typical vision field constriction as to require OCT and Humphrey examination to evaluate damage rate as result of Glaucoma. This research aimed to find correlation between Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL) thickness and retinal sensitivity of patients with chronic Glaucoma. This research used cross sectional design to find correlation between Retinal Nerve Fiber Layer thickness and retinal sensitivity of patients with chronic Glaucoma. Subjects of research were patients with chronic Glaucoma coming to the Ophthalmic Polyclinic of DR. Sardjito Hospital and YAP Eye Hospital, Yogyakarta. The results of examination indicated that strongest positive correlation was positive correlation between temporal OCT examination and inferonasal HFA (r-0.558), Superonasal HFA and temporal OCT (r- 0.550), and nasal OCT and superotemporal HFA (r=0,535). So that, measurement of Retinal Nerve Fiber Layer thickness and OCT of patients with chronic glaucoma was highly relevant to evaluate periodically other than perimetry. To obtain good results of research, it is suggested to do OCT and HFA examination three times.

Kata Kunci : Optical Coherense Tomography,Humphrey Field Analyzer, Glaukoma


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.