Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL LABOUR DAN WORK ENGAGEMENT DENGAN DIMODERATORI OLEH DUKUNGAN ORGANISASI

Rahayu Septiyani, Fathul Himam, M.Psi., MA., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh moderator dukungan organisasi terhadap hubungan antara emotional labour dan work engegement. Engagement merupakan perasaan positif, fulfilling, yang melibatkan pikiran yang terdiri dari vigor, dedication dan absorpsion. Emotional labour merupakan proses regulasi emosi dan ekspresi yang dilakukan oleh individu pada saat bekerja yang sesuai dengan aturan perusahaan. Dan dukungan organisasi adalah sebuah usaha untuk meningkatkan perhargaan, kepedulian dan apresiasi terhadap kontribusi yang diberikan karyawan. Dukungan organisasi menunjukkan bagaimana organisasi memperlakukan karyawannya dalam kaitan dengan penghargaan terhadap kontribusi karyawan. Penelitian ini akan dilakukan pada perawat tetap yang telah bekerja selama kurang lebih 2 tahun, dengan subjek penelitian sebanyak 102 perawat. Alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari kuesioner untuk mengukur engagement (UWES), emotional labour (Emotional labour scale) dan persepsi dukungan organisasi. Hipotesis diuji dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada pengaruh variabel moderator dukungan organisasi terhadap hubungan antara emotional labour dengan work engagement. Namun demikian, emotional labour dan dukungan organisasi merupakan prediktor untuk work engagement.

The purpose of the study was to examine the influence of organizational support as moderator towards correlation between emotional labour and work engagement. Engagement was defined as a positive and fulfilling feeling which also involved thoughts that were consisted of vigor, dedication, and absorption. Emotional labour was a process of emotion and expression regulation occured within individuals as they were working in accordance to company’s regulation. Organizational support was an attempt of increasing reward, awareness, and appreciation towards employees’ contribution. Participants involved in the study were 102 nurses who had been working at X Hospital in Yogyakarta for two years. Measurement instruments used in the study were engagement scale (UWES), emotional labour scale, and perception towards organizational support scale. The hypothesis proposed in the study were analyzed using regressional analysis technique. Result showed that there was no influence of organizational support as moderator towards correlation between emotional labour and work engagement. However, researcher found that emotional labour

Kata Kunci : Work engagement, Emotional labour, Persepsi dukungan organisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.