Laporkan Masalah

PENGUKURAN EFISIENSI DAN FAKTOR PENENTU TINGKAT EFISIENSI BANK DI INDONESIA

Muazaroh, SE.,MT., Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA.

2014 | Disertasi | S3 Manajemen

Efisiensi perbankan merupakan salah satu indikator kinerja Perbankan. Efisiensi perbankan merupakan indikator dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktivitas perbankan. Efisiensi adalah penggunaan input yang terendah untuk mencapai jumlah output yang maksimal. Efisiensi penting karena adanya keterbatasan sumberdaya atau input yang dimiliki organisasi Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi bank dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan tingkat efisiensi bank di Indonesia. Dua tahap penelitian dilakukan. Tahap pertama, skor efisiensi bank diukur dengan menggunakan dua konsep efisiensi yaitu konsep efisiensi biaya dan konsep efisiensi profit dengan menggunakan metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Tahap kedua, skor efisiensi yang diperoleh pada tahap pertama diregresikan dengan berbagai faktor penentu efisiensi. Faktor-faktor tersebut meliputi ukuran bank, modal bank, risiko kredit, struktur kepemilikan bank dan pangsa pasar bank. Dengan menggunakan data 113 bank yang berada di Indonesia periode 2005-2009, hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia masih belum efisien dari sudut biaya maupun dari sudut profit. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor efisiensi biaya maupun profit masih kurang dari satu. Dengan demikian masih ada potensi untuk meningkatkan efsiensi bank-bank di Indonesia. Berdasarkan kategori bank, bank yang paling efisien adalah bank pembangunan daerah (BPD). Hal ini disebabkan karena BPD mempunyai Net Interest Margin yang tinggi dan Non Performing Loan yang rendah. Bank yang mempunyai skor efisiensi terendah adalah kelompok bank swasta devisa. Bank swasta devisa mempunyai biaya operasional yang tinggi dan tidak mampu mengoptimalkan output untuk menghasilkan laba. Faktor yang menentukan efisiensi biaya adalah faktor ukuran bank, risiko kredit, kepemilikan bank dan pangsa pasar. Adapun faktor yang menentukan efisiensi profit bank adalah faktor ukuran bank, modal bank, kepemilikan bank dan pangsa pasar. Hasil yang menarik pada penelitian ini adalah risiko kredit menentukan efisiensi biaya namun tidak menentukan efisiensi profit, artinya kredit macet akan meningkatkan biaya bank namun tidak selalu bank dengan kredit macet yang besar profitnya kecil. Bank dengan nilai NPL tinggi namun mampu mengembangkan sumber pendapatan dari surat berharga dan pendapatan di luar bunga tetap mampu menghasilkan profit. Terdapat skala ekonomi pada perbankan di Indonesia yang ditunjukkan dengan meningkatnya efisiensi ketika aktiva bank bertambah, namun setelah mencapai titik tertentu pertambahan aktiva akan menurunkan efisiensi. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada manajer bank, praktisi maupun pengambil kebijakan pada relevansi berbagai faktor yang menentukan efisiensi bank yang dapat digunakan oleh mereka untuk meningkatkan efisiensi bank maupun efisiensi sistem perbankan.

Banking efficiency is one indicator of performance of banks. Banking efficiency is an indicator to measure the overall performance of banks activities. Efficiency is the use of the lowest input to achieve the maximum amount of output. Efficiency is critical because resources or inputs are limited in the organization The objectives of the study are to measure the efficiency of the banks and identify some determinant factors of bank efficiency in Indonesia. Two stages research methods are employed. First, the score of bank efficiency measured using two concepts, profit and cost efficiency concept using Stochastic Frontier Approach (SFA). Second, the scores obtained are linked to a series of determinants of bank efficiency using regression technique. These factors are bank size, bank capital, bank risk management, bank ownership structure and bank market share. Using the data from 113 banks in Indonesia during the 2005-2009 periods, the results showed that banks in Indonesia are still not efficient in terms of cost and in terms of profit. This is indicated by the average of cost and profit efficiency is less than one. It means that banks in Indonesia have potency to improve the efficiency. Based on the bank category, the most efficient bank is the regional development banks (BPD). This is because the BPD has a higher net interest margin and lower non-performing loans. The most inefficient banks are foreign exchange commercial banks. Foreign exchange commercial banks have high operating costs and are not able to optimize the output for a profit. The determinant factors of cost efficiency are the size of banks, credit risk, bank ownership and market share. The determinant factors of bank's profit efficiency are the size of banks, bank capital, bank ownership and market share. The interesting result in this study is that credit risk is determinant factor of cost efficiency, but not determinant factor of the profit efficiency. It means that bad debts will increase cost of bank, but bank with bad debts still can get higher profit. Banks with higher Non Performing Loan still can generate higher profit, if they can develop other sources of income from securities and fixed income. The economies of scale is existence in Indonesian banking , as indicated by the increase in efficiency when bank assets grow, but once it reaches a certain point the increase of assets will decrease the efficiency. The results of this study have contribution to bank managers, practitioners and policy makers on the relevance of the determinants factors of bank efficiency that can be used by them to improve the banks efficiency and the efficiency of the banking system.

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.