PERANCANGAN MODEL BISNIS PABRIK ES KRISTAL
Yose Reza, Nurul Indarti, Sivilokonom. Cand. Merc.,Ph.D.
2013 | Tesis | S2 Magister ManajemenPada tahun 2013 kota Pontianak akan menjadi pilot project Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Kota Wisata Kuliner Halal pertama di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis kuliner di kota Pontianak dinilai cukup positif dan memilki peluang besar untuk berkembang. Hingga bulan januari 2013 sudah tercatat sebanyak 555 restoran/kafe/rumah pada Dinas Pendapatan Daerah kota pontianak dan aktif membayar pajak kepada pemerintah kota pontianak. Dengan rata-rata tingkat kebutuhan es batu pada satu buah restoran/kafe/rumah makan adalah 20-30 kg/hari maka dapat diprediksi kebutuhan es batu dapat mencapai 11-16 ton per hari. Kebutuhan ini belum memperhitungkan kebutuhan penginapan dan hotel, masyarakat umum seperti acara kawinan, adat atau kebutuhan rumah tangga. Berdasarkan hasil survei penulis di kota Pontianak, hanya ada satu buah pabrik penghasil es batu kristal dengan kemasan 15 kg per kantong. Sedangkan pabrik es yang lain memproduksi es balok dengan berat 25-30 kg untuk kebutuhan pendingin hasil ternak dan nelayan. Namun tidak sedikit pedagang kaki lima dan rumah makan yang menggunakan es balok sebagai pendingin minumannya dikarenakan es balok memilki harga yang lebih murah dan kapasita yang besar. Dengan adanya produk es kristal yang memilki kapasitas 5 kg dan 10 akan menjadi alternatif pilihan baru dari sisi harga dan kapasitas yang bisa menyasar pelanggan dari pedagang kaki lima hingga restoran besar. Untuk itu PT. Nebula Ice akan melakukan penetrasi pasar melalui produk es kubus dan es silinder dengan kapasitas kecil dan harga terjangkau. Perancangan model bisnis ini dilakukan melalui proses wawancara, site survei lapangan dan pembagian kuisioner pada beberapa rumah makan yang memilki potensi sebagai calon pelanggan. Hasil perancangan model bisnis juga dibuat untuk lima tahun pertama dengan membagi investasi dan target penjualan dalam berbagai tahapan agar bisa visible bagi kalangan menengah kebawah untuk memulai bisnis ini. Bisnis model yang penulis rancang menggunakan pendekatan nine buidling block yang terdiri dari segmen pelanggan, penawaran nilai, saluran distribusi, hubungan dengan pelanggan, arus pendapatan, aktivitas utama, sumber daya utama, mitra usah dan struktu biaya.
In 2013 in the city of Pontianak will become a pilot project of the Ministry of Culture and Tourismas the first Halal Culinary City in Indonesia. This indicates that the culinary business in the city of Pontianak is considered to be positive and has a great chance to develop. Until the month of January 2013 it was recorded at 555 restaurants on Dinas Pendapatan Daerah in the city of Pontianak and are active in paying taxes to the government of pontianak. With the average requirement level of ice cubes in a single restaurant / cafe being 20-30 kg / day, it can be predicted that the need for ice cubes can reach 11-16 tons per day. This need has not take into account the needs of inns and hotels, public events such as weddings, traditional or household needs. Based on the results of the survey by the author in Pontianak, there is only one factory producing ice crystals with the packaging of 15 kg per bag. While other ice factories produce ice blocks weighing 25-30 kg for refrigeration needs of livestock and fishing. But many street vendors and restaurants use ice blocks as a cooling drink because ice blocks have cheaper price and has great capacity. In the presence of ice crystals product that has capacity of 5 kg and 10 will be a new alternative in terms of price and capacity that can target customers from street vendors to big restaurants. For that PT. Nebula Ice will conduct penetration through ice cubes and ice cylinder products with a small capacity and an affordable price. Designing a business model is done through a process of interviews, field surveys and distribution of questionnaires at several restaurants that have the potential as a prospect. The results of the business model design is also made for the first five years by dividing investments and sales targets in various stages to be visible for the middle class to start this business. Business model that the author designs uses nine buidling block approach that consists of customer segments, value offering, distribution channels, customer relationships, revenue streams, main activity, key resources, mitra usah and cost structure.
Kata Kunci : Model bisnis, es kristal, model bisnis kanvas, komponen model bisnis, es kubus, es silinder, pabrik es.